JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-2 diproyeksikan akan mulai beroperasi pada Mei 2019 dengan kapasitas daya total sebesar 800 megawatt (MW) yang berasal dari gas turbine (2×300 MW) dan steam turbine (1×200 MW).

Haryanto WS, Direktur Bisnis Regional PT PLN (Persero) Jawa Bagian Barat, mengatakan pembangunan PLTGU Jawa 2 dilakukan di atas lahan seluas 5,2 hektar, tepatnya di area milik PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Tanjung Priok, Jakarta Utara. Proyek akan digarap PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) dengan pelaksanaan oleh PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangkit Jawa Bagian Barat  (UPP PJBB) 2.

“PLTGU Jawa 2 berkapasitas 800 MW on schedule, Mei bisa COD,” kata Haryanto kepada Dunia Energi, Rabu (23/1).

PLTGU Jawa 2 akan dioperasikan secara bertahap. Sebelumnya, PLN telah mengoperasikan PLTGU Jawa 2 Unit Gas Turbine (GT) 4-1 berkapasitas 300 MW, pada Juni 2018. Unit GT 4-2 COD pada Juli 2018 dengan kapasitas 300 MW, dan steam turbine unit ke-3 berkapasitas 200 MW pada Mei 2019.

Evakuasi daya yang dihasilkan oleh PLTGU Jawa 2 akan disalurkan melalui GISTET 500 kV Priok, selanjutnya dari IBT 500 kV/150 kV akan disalurkan ke sistem jaringan 150 kV ke arah GIS 150 kV Priok Timur Baru dan GIS 150 kV Priok Barat.

Kebutuhan gas PLTGU Jawa 2 ini disuplai dari Nusantara Regas (NR) dengan pemakaian gas sekitar 72,82 BBTU untuk pengoperasian 1 unit GT (Gas Turbin) pada beban 300 MW.

Pembangunan PLTGU Jawa 2 dimulai sejak 23 November 2016 dengan nilai investasi sekitar Rp 6,1 triliun. Kontraktor yang melaksanakan pembangunan adalah konsorsium Mitsubishi Corporation dan PT Wasa Mitra Engineering.Proyek tersebut didanai dengan skema pendanaan 30% menggunakan anggaran PLN dan 70% menggunakan pinjaman luar negeri, Japan Bank for International Cooperation (JBIC).

“Ini merupakan unit pertama terbesar dari proyek 35.000 MW yang sudah bisa dioperasikan. Koordinasi yang luar biasa antara unit PLN dan mitra,” tandas Haryanto.(RA)