SURABAYA – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur bersinergi dengan PT Pembangkitan Jawa – Bali (PJB) dalam upaya melistriki seluruh wilayah NTT.

Ignatius Rendroyoko, General Manager PLN UIW NTT, mengatakan UIW NTT memiliki visi bahwa semua kegiatan pembangkitan thermal yang berbahan bakar fosil di NTT akan dikelola dan dipelihara oleh PJB.

“Kami mengharapkan bantuan dan peningkatan keahlian dari PJB,” kata Rendroyoko dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/12).

PLN UIW NTT telah menggelar Joint Planning Session bertajuk bertajuk Peningkatan Keandalan PLTU Bolok, PLTU Ropa, dan Rasio Elektrifikasi NTT di Surabaya pada 5-6 Desember 2019 lalu.

Menurut Rendroyoko, kegiatan join planning session dengan anak perusahaan yang sudah kali ketiga digelar bertujuan untuk menegaskan komitmen dan arah PLN UIW NTT menjalin kerja sama dengan anak – anak perusahan PLN. Ini terkait dengan penjalinan PLN Solid yang sudah digaungkan untuk meningkatkan performa, efisiensi dan membuka opportunity bagi kedua belah pihak.

“Kami mengharapkan bahwa dengan momen JPS ini semua kesepakatan antara PLN UIW NTT dan PJB dapat mendorong kami untuk mendapatkan performa pembangkitan yang lebih baik serta pemanfaatan dan pengembangan energi baru terbarukan,” kata Rendroyoko.

Berdasarkan data yang diterima, PJB sudah berhasil mengelola pembangkit listrik di Indonesia sebesar 7.055,4 MW untuk pembangkit milik sendiri, 6.176,7 MW untuk pembangkit Jasa O&M yang dikelola baik di jawa maupun luar jawa dan dibuktikan dengan pencapaian serta penghargaan yang telah di dapatkan PJB hingga saat ini.

Kini PJB meningkatkan jalinan kerja sama dengan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur dalam bidang Operation and Maintenance Pembangkit Tenaga Listrik di lingkungan PT PLN (Persero) UIW NTT.

“PJB untuk mendukung dan ikut serta bersama PLN menuju 100% rasio elektrifikasi nasional pada 2020,” tegas Miftanul Jannah, Direktur Operasi II PJB.(LH)