DUMAI — Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) menjadi momentum untuk terus bergerak dalam mengatasi masalah sampah. Semangat ini dimanfaatkan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk memberikan edukasi dan mengajak pelajar yang ada di Riau untuk peduli terhadap lingkungan dan memberantas sampah dengan cara produktif.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengangkat tema ‘Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif’ yang melatarbelakangi adanya persoalan sampah plastik yang masih terus menjadi masalah serius baik secara nasional maupun internasional. Pencemaran sampah plastik saat ini telah menjadi isu global karena sifatnya yang transnasional dan lintas batas.

Dalam semangat peringatan HPSN 2024 tersebut, PHR melakukan aksi nyata kampanye kebersihan dan mengedukasi para pelajar di area operasi WK Rokan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di 3 daerah, yakni di Dumai, Duri dan Bangko Rokan Hilir (Rohil) yang meliputi edukasi ke sekolah-sekolah hingga turun ke lingkungan masyarakat untuk melakukan gotong royong bersih-bersih sampah secara kolaboratif.

PHR WK Rokan melaksanakan kegiatan tersebut sebagai perwujudan dari kepedulian terhadap lingkungan. Di Dumai, perusahaan hulu migas tersebut melaksanakan kegiatan edukasi ke sekolah di SMPN Binaan Khusus Dumai pada 29 Februari 2024 dan dilanjutkan kegiatan gotong royong bersih-bersih sampah di Taman Bukit Gelanggang pada 5 Maret 2024.

Kegiatan edukasi yang sama juga dilaksanakan di SMAN 3 Bangko Pusako Rokan Hilir pada 6 Maret 2024 dan di SMKN 3 Mandau Bengkalis pada 7 Maret 2024. Kegiatan edukasi ini meliputi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sampah oleh Bank Sampah sebagai binaan CSR PHR WK Rokan di Riau. Kegiatan puncak peringatan HPSN 2024 ini akan dilaksanakan di Taman Angsana Duri dengan melakukan aksi serupa bersama pekerja dan mitra kerja PHR WK Rokan.

Dalam kampanye kebersihan ini, PHR yang berkolaborasi dengan pemerintah daerah tersebut berhasil menggerakan ratusan orang yang terdiri dari pekerja PHR, mitra kerja hingga masyarakat untuk berpartisipasi dalam membersihkan sampah di pusat kota. Kegiatan PHR ini bukan hanya selesai pada saat hari peringatan saja, tetapi pengelolaan, pemanfaatan sampah terus dilakukan secara berkelanjutan oleh semua pihak.

Khaider, Kepala UPT Persampahan Kota Dumai, mengatakan bahwa kolaborasi dan aksi nyata seperti ini sangat bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan terutama dalam mengatasi persoalan sampah. “Kegiatan ini sangat selaras dengan program pemerintah kota Dumai, untuk mengatasi permasalahan sampah. Di Dumai yang dihasilkan sekitar 100 ton sampah per hari. Dumai sendiri sudah memiliki alat dan teknologi pengelolaan sampah di TPA Mekar Sari, alat ini sebagai salah satu cara mengatasi permasalahan sampah. Dengan adanya kegiatan PHR hari ini sejalan untuk menjaga kebersihan lingkungan di kota Dumai,” ujarnya (8/9).

Kepala SMPN Binaan Khusus Kota Dumai, Husnal Hayati S.Pd M.Pd menyampaikan apresiasi terhadap program PHR yang menanamkan jiwa cinta lingkungan kepada siswa sejak dini. Menurutnya, para siswanya telah terpatri dalam dirinya untuk bisa mengatasi persoalan sampah dengan berbagai cara. “Anak-anak mendapatkan ilmu dari kegiatan ini, kami dari dunia pendidikan akan support untuk lingkungan yang bersih,” tuturnya.

Corporate Secretary PHR WK Rokan Rudi Ariffianto mengatakan, bahwa aksi peduli sampah dan edukasi yang dilakukan merupakan perwujudan dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR.

“Sebagai perusahaan yang memiliki visi global dan menerapkan tata nilai ESG (Environment, Social and Governance), PHR berupaya untuk terus memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat. Kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional ini merupakan salah satu ikhtiar PHR dalam bentuk aksi nyata dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan. Semoga edukasi dan kampanye kebersihan ini dapat menginspirasi serta mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan terjaga,” kata Rudi.

Di sisi lain, secara global jumlah sampah plastik yang mencemari ekosistem laut diprediksi meningkat hampir tiga kali lipat pada 2040 apabila tidak ada upaya pencegahan. Kondisi ini pun terjadi di Indonesia yang menghasilkan 12,87 juta ton sampah plastik selama 2023 – 408.885 ton di antaranya berakhir di lautan setiap tahun.

Sejauh ini program TJSL PHR WK Rokan telah menargetkan pada 4 pilar, yakni lingkungan, pendidikan, ekonomi masyarakat dan kesehatan. Untuk program lingkungan, PHR juga telah memberdayakan Bank Sampah di Duri dan Rumbai, program Kampung Proklim, program Restorasi Gambut dan Mangrove, pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan di Sintong, Konservasi Gajah dan Agroforestri, Pertanian Terpadu di Kampar, Desa Wisata Berbasis Lingkungan dan sebagainya.