JAKARTA- PT Pertamina Hulu Energi ( PHE) bertekad untuk meningkatkan produksi migas dari Blok Siak. “Pada tahun pertama, Kami menargetkan produksi minyak Blok Siak bisa mencapai 2.000 bopd., “ ujar Presdien Direktur PHE Tenny Wibomo. Angka ini lebih tinggi 200 BOPD dibandingkan produksi terakhir saat dikelola Chevron
Sejak Senin (26.5 ) secara resmi pemerintah menyerahkan pengelolaaan Blok Siak kepada Pertamina yang menyerahkan kepada PHE untuk mengelolaanya melalui PHE Siak. Sebetulnya pengelolaan oleh Chevron berakhir sejak enam bulan lalu. Tapi seperti biasa, setiap berakhirnya blok baru terjadi perdebatan alot. Chevrion meminta pengelolaan di perpanjang. Di lain pihak, Pertamina pun meminta diberi kesempatan untuk mengelola blok tersebut.
Pemerintah akhirnya setuju blok Siak diserahkan kepada Pertamina . Penyerahan ini ditandai dengan ditandatanganinya Kontrak Kerja Sama antara PHE Siak dan SKK Migas yang masing-masing diwakili oleh Direktur Utama PHE Siak Bambang Kardono dan Kepala SKK Migas Johannes Widjonarko serta disetujui oleh Menteri ESDM Jero Wacik. Direktur Hulu M.Husen dan Presiden Direktur PHE, Ign. Tenny Wibowo hadir menyaksikan dalam penandatanganan tersebut,

PHE Siak resmi beroperasi setelah penyerahan tiga lapangan dilakukan di Lapangan Lindai tepat pukul 00.00 WIB, Rabu (28/5). Penyerahan lapangan dimulai dengan “Penyerahan Tiket”, Penyerahan Kunci dan Buku Panduan SOP serta dibukanya papan nama lokasi Stasiun Pengumpul Lindai oleh Presiden Direktur Direktur D PHE.
Saat ini, produksi minyak Pertamina Hulu Energi yang bertindak sebagai operator mencapai sekitar 116.000 bopd (dimana porsi bagian PHE 68.000 bopd). Dengan masuknya PHE Siak ini diharapkan produksi bagian PHE bisa meningkat berada pada kisaran 71.000 bopd.