JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) masih berupaya mengatasi masalah tumpahan minyak (oil spill) dari sumur minyak YYA-1 yang berlokasi di Pantai Utara Jawa, Karawang, Jawa Barat.

Taufik Adityawarman, Direktur Operasi PHE & Head Incident Management Team (IMT) PHE ONWJ, mengatakan PHE terus berupaya untuk menekan jumlah tumpahan minyak dari sumur YYA-1. Sebelum 8 Oktober 2019, sumur sumber tumpahan minyak tersebut ditargetkan sudah tertutup.

“Saat ini ada beberapa rencana optimistik, realistik dan pesimistik. Kalau semua berjalan lancar sesuai rencana, sebelum 8 Oktober sumur itu Insya Allah akan kami tutup,” kata Taufik di PHE Tower Jakarta, Senin (26/8).

Menurut Taufik, PHE terus mendeteksi sumur tempat tumpahan minyak tersebut. “Mudah-mudahan dengan akurasi deteksi kawan-kawan tim drilling ini bisa kami lakukan lebih cepat,” ujar Taufik

Hingga 24 Agustus 2019 terhitung 1.000 barel minyak yang tumpah. Adapun dari hasil tangkapan di offshore, tumpahan minyak jumlahnya mencapai 600-700 barel per hari.

“Kami sudah maksimum untuk recover, hanya yang keluar dari sumur tidak bisa saya bilang terus berkurang karena ada reservoir di bawah. Tapi semaksimal mungkin kami recover,” tandas Taufik.

Hingga Kamis (23/8), pengeboran relief well YYA-1RW, telah menembus kedalaman 6.390 feet atau 1947 meter atau dari target 9.000 feet atau 2.765 meter. Pengeboran sumur yang dibor secara miring ini membutuhkan akurasi tinggi karena harus mencari dan menemukan lubang sumur YYA-1. Setelahnya, baru dipompakan lumpur berat ke dalam sumur baru dengan tujuan mematikan sumur YYA-1.

PHE ONWJ memakai perusahaan well control kelas dunia untuk mematikan sumur YYA-1 itu yakni Boots & Coots. Perusahaan asal AS itu telah berpengalaman dan terbukti menghentikan insiden serupa sumur YYA-1, dengan skala jauh lebih besar di Teluk Meksiko.

“Nanti, setelah sumur YYA-1 dinyatakan mati akan dilakukan monitoring selama 24 jam penuh sebelum dilanjutkan ke proses plug and abandon atau penutupan sumur secara permanen,” ungkap Ifki Sukarya, Vice President Relations PHE.

Selain itu, strategi berlapis untuk menahan tumpahan minyak sumur YYA-1 dilakukan agar tidak meluas ke perairan terus dilakukan. Di offshore, dioperasikan tandon fluida, static dan movable oil boom dengan total panjang 6600 meter serta pengoperasian 5 unit oil skimmer untuk menyedot minyak yang telah terlokalisir serta penyiagaan 46 kapal.

Sedangkan di onshore, telah dipasang oil boom dengan total panjang 6825 meter yang tersebar di 8 titik di Pesisir Karawang dan Kepulauan Seribu.(RA)