MATARAM – Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream Pertamina, mengklaim sukses mengakuisisi salah satu blok migas terbaik di Malaysia saat ini. PHE menjadi salah satu mitra Petronas di Blok SK510.

Muharram Jaya Penguriseng, Direktur Eksplorasi PHE, menegaskan bahwa Pertamina mendapatkan kepercayaan penuh untuk ikut terlibat dalam pengelolaan blok SK510 yang memiliki cadangan gas cukup besar.

“Kami mendapatkan kepercayaan penuh dari Petronas, mereka memprioritaskan kami. SK510 cadangannya 6,6 TCF (Trilliun Cubic Feet) kita memang harapannya lakukan transisi energi ke gas,” kata Muharram ditemui disela Media Gathering PHE di Mandalika, Mataram, Selasa (6/2).

Menurut Muharram karena skala cadangannya yang besar di Malaysia-pun cadangan di SK510 tergolong bigfish. “Karena sizenya kategori big fish di Malaysia. Ada miyak ada gas dia kombinasi bagian dalam akan gas yang lebih dangkal itu minyak jadi ini adalah blok menurut saya emerging di Malaysia,” ungkap Muharram.

Pada akhir tahun lalu, memang Pertamina bersama dengan Petronas, Inpex dan Petroleum Serawak menjadi pengelola blok SK510 dengan rincian Participating Interest (PI) dalam Blok SK510 terdiri dari PETRONAS Carigali Sdn. Bhd. yang berlaku sebagai operator dengan PI sebesar 40%, PMEP dan INPEX Malaysia E&P SK510 Sdn. Bhd masing-masing memiliki PI sebesar 25%, dan Petroleum Sarawak Exploration & Production Sdn. Bhd memiliki 10% PI yang tersisa.

Blok SK510 seluas 1.864 km2 yang berlokasi di lepas pantai Sarawak, Malaysia adalah area kerja dalam portofolio pengelolaan aset hulu PHE, selaku Subholding Upstream Pertamina. Akuisisi ini menjadikan total 6 blok dalam pengelolaan PMEP. PMEP, anak perusahaan PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP), yang berafiliasi dengan PHE, mengelola kegiatan eksplorasi maupun produksi minyak dan gas (migas) di wilayah Sabah dan Sarawak Malaysia dengan tipe kontrak Production Sharing Contract (PSC). PMEP memiliki Participating Interest pada 3 blok produksi – SK309 (25,5%), Blok SK311 (25,5%), dan Blok K (24%), 2 blok eksplorasi – SK510 (25%), SK 314A (25,5%), dan 1 blok pengembangan dan eksplorasi— Blok H (18% kecuali Lapangan Rotan – 24%). (RI)