Jaringan distribusi gas untuk rumahtangga.

Jaringan distribusi gas untuk rumahtangga.

TANGERANG – PT PGN (Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah I pada Kamis, 27 Februari 2014 meresmikan proyek pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumahtangga di area Tangerang, Banten. Emiten energi berkode PGAS ini tercatat sudah sejak 1999 mengalirkan gas untuk rumahtangga di Tangerang.

Peresmian proyek pipa gas rumahtangga ini dilaksanakan di Perumnas II Karawaci, Kelurahan Kelapa Dua, Karawaci, Tangerang. Hadir dalam peresmian antara lain Direktur SDM dan Umum PGAS, Hendi Kusnadi, General Manajer SBU I Suko Hartono, Pemerintah Kabupaten Tangerang, DPRD Kabupaten Tangerang dan warga.

Acara peresmian ini ditandai dengan pembukaan kran (valve) aliran gas dan pemantikan api di kompor salah satu warga yang sudah siap menikmati aliran gas bumi. “Melalui pembangunan fasilitas jaringan distribusi gas ini, akan lebih banyak masyarakat yang menikmati manfaat gas bumi sebagai energi baik yang ramah lingkungan, aman dengan harga terjangkau,” ucap Hendi Kusnadi.

Hendi Kusnadi menjelaskan, pembangunan pipa distribusi gas rumahtangga di Tangerang ini merupakan bagian dari Gerakan PGN Sayang Ibu. Melalui gerakan ini PGN menargetkan pembangunan jaringan pipa rumah tangga hingga satu juta satuan sambungan yang dimulai pada tahun ini dan berkesinambungan di tahun-tahun selanjutnya.

“Kami bersyukur pipa distribusi untuk rumah tangga di Tangerang terus bertambah. PGN berkomitmen untuk terus mengembangkan jaringan gas ke perumahan lainnya agar lebih banyak masyarakat yang menikmati energi baik PGN,” kata Hendi.

Ketua DPRD Tangerang, Amran Arifin menyambut baik komitmen PGN untuk terus mengembangkan jaringan pipa gas bumi, khususnya di wilayah Tangerang yang belum teraliri gas bumi PGN. “Gas bumi ini kan bisa jadi solusi bagi warga yang selama ini pake gas elpiji tabung yang harganya mahal,” kata Amran Arifin seusai acara peresmian.

Arifin menambahkan bahwa bila memakai gas bumi PGN, warga rata-rata hanya mengeluarkan uang langganan sebesar Rp 40.000. Bandingkan dengan memakai gas elpiji yang per tabung nya (ukuran 12 kilogram) harganya lebih dari Rp 100.000.

Di kawasan Tangerang sendiri beberapa perumahan sudah mendapatkan aliran gas dari PGN. Misalnya Perumnas Karawaci, Perumahan Cimone, Perumahan Harapan Kita, Perumahan Palem Semi dan beberapa perumahan lainnya sejak tahun 1999.

Saat ini di kawasan Tangerang sudah ada sekitar 5.520 rumahtangga dan komersial yang menikmati gas bumi dari PGN, dan direncanakan terus bertambah. Selain rumah tangga, PGN juga melayani pelanggan usaha kecil seperti rumah makan dan restoran dalam penyediaan gas bumi.

Menurut Hendi Kusnadi, PGN Area Tangerang memiliki dan mengoperasikan pipa sepanjang 75,8 kilometer yang ditujukan untuk melayani pelanggan rumah tangga dan komersial. “Peningkatan pelayanan dan pengembangan jaringan distribusi gas ini merupakan bagian dari upaya PGN untuk mendukung program transformasi energi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Gas Bumi,” tuturnya.

Untuk tahun ini, PGN menganggarkan dana US$ 200 juta at-au sekitar Rp 2,4 triliun untuk pembangunan jaringan pipa gas baru di berbagai wilayah Indonesia. Melalui pembangunan jaringan baru ini diharapkan akan lebih banyak rumah tangga yang menikmati gas bumi yang lebih ramah lingkungan, efisien dan aman.

Selain untuk rumah tangga, industri dan komersial, PGN juga membangun infrastruktur gas untuk transportasi. Tahun ini, PGN akan membangun 16 SPBG dan MRU di Jakarta, Surabaya dan Sukabumi.

 “PGN akan terus menjalankan fungsi dan tugasnya dalam membangun dan mengembangkan infrastruktur gas bumi di Indonesia. Melalui sinergi di antara stakeholder, baik regulator, pelaku usaha maupun masyarakat, kami optimis transformasi energi ke gas bumi akan dapat terwujud,” jelas Hendi Kusnadi.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)