JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan proyek Carbon Capture Storage (CCS) yang digarap bersama dengan ExxonMobil di wilayah cekungan Sunda Asri bisa mencapai Final Investment Decision (FID) pada 2026. Hal itu tentu saja bisa terjadi jika pemerintah segera merampungkan aturan turunan tentang CCS seperti yang dijanjikan sebelumnya.

Wiko Migantoro, Wakil Direktur Utama Pertamina, menyebut bahwa target FID pada 2026 harus dibarengi dengan beberapa syarat, misalnya dari sisi demand dan kapasitas storage. Semua syarat tersebut sampai sejauh ini masih dibahas.

“FID diharapkan mungkin 2026 awal di situ semua sudah settle mengenai appraising, demand, dan kapasitas storage,” kata Wiko di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, akhir pekan lalu.

Pertamina dan Exxon dalam waktu dekat bakal memulai melakukan appraisal dan dilanjutkan dengan pemboran. “Setelah appraisal, studinya lanjut dengan men-develop rig untuk keperluan FID,” ujar Wiko.

Pertamina, kata Wiko juga masih menunggu aturan turunan Perpres. Saat ini posisi Pertamina dan Exxon masih menantikan beleid turunan Perpres sebelum melanjutkan proses pengembangan CCS.

“Kita tentu saja meresponnya dengan positif. menyiapkan Asri Basin itu sebagai kandidat CCS bersama dengan Exxon juga,” kata Wiko.

Pemerintah, kata Wiko juga merespon positif keinginan para pelaku usaha dan menjanjikan bakal diterbitkannya regulasi turunan Perpres tersebut paling tidak di akhir semester I 2024. Sambil menunggu aturan tersebut, Pertamina bersama dengan Exxon terus berkoordinasi secara intensif merumuskan model keekonomian proyek CCS tersebut.

Salah satu poin utama yang dinantikan menurut Wiko adalah bentuk dari kontrak kerja sama yang akan diadopsi ketika pelaku usaha menginjeksikan emisi karbon ke dalam reservoir.(RI)