JAKARTA – PT Pertamina (Persero) dan
Petroliam Nasional Berhad (Petronas) sepakat menjalin kerja sama di sektor hulu hingga hilir minyak dan gas bumi (migas). Beberapa kerja sama yang akan dijajaki bersama diantaranya penelitian dan pengembangan, studi eksplorasi migas termasuk penerapan teknologi di blok migas dengan kesulitan CO2 tinggi, perdagangan sejumlah produk migas dan turunannya (kondensat dan petrokimia), dan energi terbarukan.

Heru Setiawan, Direktur Perencanaan Investasu dan Manajemen Risiko Pertamina, mengungkapkan sinergi  Pertamina-Petronas merupakan realisasi dari kerja sama Government to Government (G to G) yang sudah terjalin.

“MoU menjadi payung untuk membangun sinergi bisnis yang saling menguntungkan antara kedua perusahaan. Kerja sama ini mencakup kebijakan strategis maupun operasional,” Heru, Selasa (26/2).

Menurut Heru, kerja sama yang akan dijalankan pun bukan hanya berlokasi di Indonesia dan Malaysia, namun dapat dikembangkan ke negara lain, seperti pengolahan minyak di Asia Timur dan penjajakan bersama peluang bisnis di benua lain.

Di bidang niaga misalnya, Pertamina-Petronas sepakat untuk melakukan pertukaran minyak mentah antara bagian produksi di Malaysia (Lapangan Kikeh, Kimanis dan Kidurong) dengan bagian produksi di Indonesia (Lapangan Jabung dan Ketapang).

Untuk Lapangan Kikeh, Pertamina memiliki hak partisipasi (Participating Interest/PI) 30%. Teknologi yang digunakan di Kikeh merupakan teknologi yang dikembangkan Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Disisi lain, Pertronas Carigali memiliki  PI 27,85% di Blok Jabung. Serta memiliki PI sebesar 80% di Blok Ketapang.

“Dalam rangka penyediaan energi masa depan, masih banyak yang harus kami lakukan bersama. MoU ini merupakan salah satu langkah yang tepat untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional,” tandas Heru.(RI)