JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menjajaki untuk ikut serta mengelola lapangan minyak yang dikuasai PetroChina di Irak. Selain kerja sama di Irak, Pertamina-PetroChina juga menjajaki kerja sama yang lebih luas di upstream hingga midstream.

Daniel S Purba, Senior Vice President of Corporate Strategic Growth Pertamina, mengungkapkan pembicaraan awal telah dilakukan dengan Petrochina. Selain menjajaki untuk ikut mengelola lapangan minyak Petrochina, Pertamina juga menawarkan share down Blok Mahakam.

“Masih tahap penjajakan, masing-masing sedang mempelajari proposal yang ada,” kata Daniel kepada Dunia Energi, Senin (20/8).

Menurut Daniel, kesepakatan tidak akan terwujud pada tahun ini dan kemungkinan baru terealisasi 2019. Pertamina dan PetroChina masih melakukan pembahasan internal lanjutan atas pengajuan dan tawaran kerja sama.

“Secara praktik tidak bisa tahun ini, studinya perlu waktu yang cukup,” tukas Daniel.

Tidak hanya sektor hulu atau upstream, Pertamina dan PetroChina juga turut mengkaji kerja sama di sektor midstream. Untuk midstream dan infrastruktur, misalnya rencananya Pertamina akan memasok kebutuhan LNG PetroChina. PetroChina direncanakan juga akan memasok kebutuhan minyak mentah dan produk minyak serta kerja sama crude processing deal untuk minyak mentah Basrah. Kerja sama juga meliputi rencana utilisasi storage atau tangki timbun di Pulau Sambu dan Tanjung Uban.

Kerja sama juga menyasar proyek revitalisasi kilang. Kajian kini dilakukan untuk pengembangan Kilang Balongan. Pertamina dan PetroChina menargetkan bisa melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU sebelum membentuk working team guna implementasi berbagai rencana kerja sama tersebut.(RI)