JAKARTA – PT Pertamina (Persero), Osaka Gas, JGC Holdings, dan Inpex Corporation telah menandatangani perjanjian studi bersama untuk menjajaki kelayakan proyek LNG di Indonesia yang melibatkan produksi biometana.

Seperti dilansir offshore-energy.biz, Selasa(26/4), Pertamina, trio Jepang jajaki proyek LNG dan biometana di Indonesia.
Proyek ini untuk mendukung Asia Energy Transition Initiative (AETI), sebuah rencana yang diluncurkan Jepang pada tahun 2021 yang bertujuan untuk membantu mencapai netralitas karbon di Asia melalui transisi energi.

Indonesia adalah produsen dan pengekspor minyak sawit terbesar di dunia. Limbah pabrik kelapa sawit (POME) mengandung sejumlah besar bahan organik yang menghasilkan emisi metana yang signifikan. Proyek ini dimaksudkan untuk menahan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang diturunkan dari POME dengan menyerap metana dan mengubahnya menjadi biofuel.

Melalui inisiatif studi bersama ini, para pihak akan melakukan studi kelayakan proyek. Ini termasuk kerjasama dalam penelitian dan pengembangan teknologi dan solusi yang berkaitan dengan produksi bio-metana dari sumber POME di Sumatera dan Kalimantan dan memasok ke konsumen di Indonesia, termasuk Jawa.

Tujuan dari proyek ini adalah untuk memasok bio-metana melalui jaringan gas yang ada, memenuhi permintaan gas alam dan berkontribusi pada pengurangan emisi. Para pihak juga akan bersama-sama menilai peluang proyek untuk memanfaatkan mekanisme kredit karbon dan skema sertifikasi biometana untuk mengamankan netralitas karbon. Terakhir, studi bersama juga akan melibatkan identifikasi peluang pemasaran bio-metana/bio-LNG dan bahan bakar bunker, termasuk ekspor bio-LNG ke Jepang dan/atau negara lain.

Dengan demikian, Pertamina melanjutkan beberapa proyek pengembangan energi hijau untuk mengurangi emisi GRK hingga 30 persen sebelum tahun 2030. Selain mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), proyek kerjasama ini membantu mengatasi tantangan lingkungan terutama dengan mengubah limbah kelapa sawit menjadi ramah lingkungan.

Dalam inisiatif bersama ini, Pertamina akan menyediakan beberapa fasilitas dan lokasi dengan aksesibilitas sumber bahan baku di Kalimantan dan Sumatera.(RA)