JAKARTA – PT Pertamina International Shipping (PIS) memproyeksikan laba bersih perusahaan hingga akhir tahun 2022 bisa mencapai US$188 juta atau tumbuh signifikan sebesar 47% dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2021 yakni sebesar US$127,51 juta. Sementara untuk revenue atau pendapatan ditargetkan sebesar US$2,8 miliar.

Brilian Perdana, Direktur Operasi PIS menjelaskan sebagian besar kontribusi pendapatan perusahaan masih didominasi kegiatan operasional di dalam negeri.

“Kontributor terbesar masih dari dalam negeri. Kita melayani konsumen kita dari Pertamina Patra Niaga (PPN) dan PT KPI (Kilang Pertamina Internasional),” kata Brilian saat diskusi bersama awak media di Jakarta, Selasa (27/12).

Lebih lanjut untuk tahun depan sendiri PIS menargetkan adanya pertumbuhan pendapatan sebesar 7%. “Profit untuk tahun depan US$202 juta,” ujar Brilian.

Menurut dia salah satu faktor peningkatan kinerja keuangan tahun depan adalah mulai optimalnya dua kantor cabang PIS yakni di Singapura dan Dubai yang baru dibuka diakhir tahun ini. “Dua kantor cabang tahun depan bakal menambah revenue. Revenue PIS Singapura tahun ini sudah US$230 juta diharapkan gabungan Singapura dan Middle East (Dubai) di atas US$300 juta tahun depan,”ungkapnya.

Selain itu, untuk tahun depan PIS juga menargetkan adanya penambahan rute internasional yakni mengangkut LPG dari Spanyol ke Belanda.

PIS memang jadi salah satu lini bisnis Pertamina yang paling agresif melakukan ekspansi bisnis. PIS baru saja menandatangani kerja sama dengan Nippon Yusen Kaisha (NYK) mencakup investasi, dan kolaborasi bisnis strategis yang siap menguasai pasar LNG internasional. berkolaborasi bersama Synergy Group. Kemudian PIS dan Synergy menandatangi kerja sama bisnis berupa Fleetcell Agreement – Ship Management, berkolaborasi bersama Synergy Group.