JAKARTA – PT Pertamina (Persero) akan kembali mengajukan dua wilayah kerja atau blok minyak dan gas ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk dibisa dilelang dengan skema lelang atau penawaran langsung pada tahun ini. Dharmawan H Samsu, Direktur Hulu Pertamina, mengatakan dua blok migas yang diajukan merupakan bagian dari lima blok migas yang telah dipelajari oleh Pertamina selama lebih dari satu tahun terakhir.

“Ada dua (blok), itu target bidding-nya. Itu sudah study,” kata Dharmawan di Jakarta, Kamis (17/1).

Kedua blok eksplorasi tersebut akan bergabung dengan Blok Maratua yang sudah dimenangkan Pertamina dalam lelang blok migas tahap III 2018.

Dharmawan tidak menampik, bahwa Blok Maratua sudah lama diincar Pertamina dan menjadi salah satu dari lima blok eksplorasi yang masuk dalam rencana perusahaan untuk dikembangkan.

“Kami kan ada lima joint study. Kalau itu kan tidak sebentar, paling tidak delapan bulan. Salah satu joint study, ya Blok Maratua itu,” ungkapnya.

Blok Maratua merupakan blok onshore di wilayah Jawa Tengah. Pertamina berhak menjadi pengelola karena menyanggupi untuk membayar bonus tanda tangan sebesar US$2 juta dengan total komitmen pasti selama tiga tahun sebesar US$ 5,75 juta untuk studi G&G dan seismik 3D 500 km2.

Pada 2019, Pertamina menyiapkan anggaran untuk kegiatan di sektor hulu sebesar US$2,5 miliar. Kegiatan pengeboran masih jadi prioritas, selain juga persiapan alih kelola Blok Rokan yang investasinya ditargetkan mulai tahun ini.

Untuk kegiatan pengeboran, manajemen memasang target untuk melakukan pemboran di 360 sumur, 140 sumur diantaranya akan dilakukan di wilayah Kalimantan. Selain itu sebanyak 27 sumur eksplorasi juga ditargetkan akan di bor tahun ini.(RI)