JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatat peningkatan laba bersih di periode kuartal I 2022 menjadi sebesar Rp 428 miliar, atau naik 40% dibandingkan Rp 305 miliar pada periode sama tahun sebelumnya . Pendapatan AKRA pada kuartal I 2022 naik 98% menjadi Rp 10.134 miliar, seiring peningkatan harga BBM dan kimia dasar serta peningkatan volume penjualan.

Kinerja yang kuat di kuartal I 2022 didorong oleh segmen perdagangan dan distribusi yang mencatat pertumbuhan
pendapatan sebesar 113%. Peningkatan dipicu pertumbuhan permintaan energi dan bahan baku di pertambangan, industri manufaktur, dan segmen lainnya seiring dengan peningkatan barang dan harga komoditas. Penjualan BBM naik 120% menjadi Rp7.530 miliar. Penjualan kimia dasar naik 112% menjadi Rp 2.070 miliar

Laba usaha perusahaan di kuartal I 2022 meningkat 18% menjadi Rp 541 miliar dengan kontrol biaya yang ketat
dan peningkatan efisiensi. Beban operasional dan beban keuangan tetap terkendali, sehingga meningkatkan laba bersih.

“Perusahaan dapat menghasilkan kinerja yang kuat meskipun kondisi pasar penuh ketidakpastian akibat kondisi geopolitik terkini dan gejolak yang signifikan pada pasar energi dan komoditas,” ujar Haryanto Adikoesoemo, Direktur Utama AKRA, Rabu(27/4).

Haryanto menjelaskan, infrastruktur logistik dan rantai pasokan yang ekstensif dan manajemen resiko yang efektif memungkinkan perseroan
untuk dapat mensuplai produk kepada konsumen sesuai kebutuhan konsumen sembari mengatur naik turun harga. AKRA berhasil mengatur modal kerja secara efektif dan juga menjaga kondisi neraca keuangan dengannsaldo kas Rp 2,2 triliun dan net gearing 0.06x.

Neraca tetap kuat dengan nilai total aset Rp 25.264 miliar dan ekuitas Rp 11.726 miliar dengan net gearing tetap
sangat rendah di 0,06x dan Debt to Equity di 0,25x

Lebih dari 21% dari aset perseroan adalah di Kawasan industri terintegrasi JIIPE yang telah mendapatkan status
sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di tahun 2021. Pemulihan kondisi dan ketersediaan fasilitas di JIIPE, menjadikan AKRA percaya diri untuk dapat membukukan kontrak penjualan dengan berbagai investor.

“Negosiasi dengan calon investor sedang berjalan dan kami menargetkan untuk membukukan penjualan tanah yang signifikan tahun ini,” kata Haryanto.(RA)