JAKARTA – Indonesia menawarkan empat kargo LNG ke pasar spot belum lama ini. Saat ini penawaran masih berproses. Adanya uncommitted cargo LNG ini sebelumnya tidak diprediksi karena pembagian produksi LNG sudah diatur alokasi untuk memenuhi kebutuhan gas domestik juga sudah tercukupi.

Rayendra Sidik, Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), mengungkapkan uncommitted cargo muncul saat ada volume yang tidak terprediksi diakibatkan oleh kerusakan di buyer misalnya PLN alami shutdown, jadi ada kelebihan.

“Muncul biasanya saat shutdown jual secepat mungkin, setelah tanya dulu ke domestik. Kalau nggak bisa ambil Kita tender. Tahun ini dari awal sampai akhir tidak ada uncommitted sebenarnya, tapi tiba-tiba PKP shutdown rencana 3-4 kargo kita tender ke luar (pasar spot),” kata Rayendra dalam diskusi bersama media, Kamis (28/3).

Sepanjang tahun 2024 ini total produksi LNG diproyeksikan mencapai 250 kargo LNG dengan pembagian produksi untuk LNG dari kilang di Tangguh yang dikelola oleh BP produksinya dari tiga train yang telah beroperasi sebesar 180 kargo. Kemudian sisanya sebanyak 70 kargo diproduksi dari kilang LNG Bontang yang dikelola oleh PT Badak LNG. “Domestik tahun ini 70-76 kargo,” ungkap Rayendra.