JAKARTA – Pemerintah makin gencar mendorong aktifitas pencarian potensi cadangan migas. Kali ini bahkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis 137 blok migas yang siap digarap oleh para pelaku usaha. Ratusan blok tersebut merupakan blok terminasi yang sudah habis masa kontraknya maupun dikembalikan secara sukarela oleh para kontraktor.

Noor Arifin Muhammad, Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM, menjelaskan bahwa pemerintah membuka pintu selebarnya kepada badan usaha untuk melakukan kajian lebih lanjut terharap ratusan blok migas yang sekarang statusnya menjadi open area.

“Untuk terminasi otomatis biasanya karena masalah intermal KKKS (keuangan dan manajemen). Sedangkan terminasi sukarela,” kata Noor Arifin kepada Dunia Energi, Selasa (5/3).

Dia menjelaskan pengembalian sukarela blok migas oleh KKKS biasanya disebabkan oleh keeonomian yang tidak sesuai dengan perhitungan badan usaha.

Menurut Noor Arifin, pada badan usaha bisa langsung mengajukan joint study terhadap 100 blok migas yang tersedia. “Sesuai pemen esdm no. 35 tahun 2021 maka area terbuka calon investor dapat melakukan Joint Study maupun mengusulkan kepada pemerintah agar area tersebut dibuka untuk lelang wilayah terbuka,” jelas Noor Arifin.

Berdasarkan data yang diperoleh Dunia Energi, dari 137 daftar blok tersebut sebagian besar berada di wilayah Sumatera, Kalimantan serta Papua.

Saat ini pemerintah masih mematangkan jumlah potensi sumber daya migas yang terkandung di dalam 137 blok migas tersebut. Dia meyakini jika data tersebut sudah rampung diolah maka bisa jadi daya tarik yang sangat bagus bagi para pelaku usaha. “Iya betul bisa jadi daya tarik lebih, kita sampaikan ke pusdatin dan kontraktor terkait ketersediaan dan konsolidasi data,” ujar Noor Arifin. (RI)