JAKARTA — Konferensi dan pameran Indonesia EBTKE ConEx tahun 2023 akan segera digelar pada 12-14 Juli 2023, oleh Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI). Pameran ini merupakan platform utama bagi para pemangku kepentingan industri energi untuk bertemu, berbagi pengetahuan, dan menjajaki peluang kolaborasi guna mempercepat transisi menuju sistem energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Tanah Air. Acara ini mendapat dukungan penuh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Menteri ESDM melalui agenda audiensi pada 29 Mei 2023 lalu.

Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam, memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan. Konferensi dan pameran Indonesia EBTKE ConEx tahun 2023 merupakan kesempatan yang unik bagi pemerintah, perusahaan energi, akademisi, dan masyarakat untuk mendiskusikan tantangan dan peluang dalam memanfaatkan sumber daya terbarukan guna memenuhi kebutuhan energi sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Apalagi, ada target bauran energi terbarukan sebesar 23 % pada 2025 dan target emisi nol bersih (net zero emission/NZE) pada 2060 nanti.

“Kami berharap para pengusaha, peneliti, pakar keuangan, akademisi, dan juga masyarakat sipil energi terbarukan ini mengikuti dan memanfaatkan Forum Indo EBTKE 2023. Kami dari Kementerian ESDM juga berharap agar para pelaku usaha, pemangku kepentingan, dapat memberikan dukungan penuh serta sekaligus memanfaatkan forum ini sebagai media, entah itu sosialisasi, promosi, dan lain-lain,” ujar Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.

Dadan menambahkan, selama penyelenggaran kegiatan Indonesia EBTKE ConEx tahun 2023, narasi yang dibawa sebaiknya adalah narasi positif bahwa energi terbarukan memiliki nilai keekonomian yang bisa diandalkan. Apabila masih ada anggapan bahwa energi terbarukan mahal, maka perjuangan untuk mencapai target-target bauran energi nasional bakal semakin berat. Apalagi, sejumlah proyek energi terbarukan di Indonesia, seperti tenaga surya, memiliki harga jual listrik yang kompetitif dibanding proyek energi fosil.

Potensi Indonesia untuk menjadi yang terdepan dalam pengembangan energi terbarukan sangat besar. Pasalnya, Indonesia dikaruniai beragam sumber energi terbarukan, seperti tenaga angin, hidro, surya, biomassa, panas bumi atau geothermal, hingga arus laut. Sejauh tercatat potensi sumber energi terbarukan di Indonesia hampir menyentuh 3.700 gigawatt (GW), tetapi pemanfaatannya masih menantang, yakni baru sekitar 4% saja. Potensi yang besar tersebut menjadi modal bagi Indonesia untuk meningkatkan ketahanan energi dalam negeri.

Energi terbarukan menyediakan alternatif diversifikasi sumber energi di Indonesia. Seiring dengan ketergantungan yang tinggi pada energi fosil, terutama minyak bumi dan batubara, bergantung pada sumber daya yang terbatas dan rentan terhadap fluktuasi harga global. Dengan mengadopsi energi terbarukan seperti surya, angin, hidro, biomassa, dan geotermal, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi yang terbatas dan menciptakan portofolio energi yang lebih beragam dan stabil.

“Salah satu tantangan terbesar pengembangan energi terbarukan adalah intermitensi, yaitu karakter suplai energi yang fluktuatif akibat cuaca. Melalui pameran ini kita harapkan muncul inovasi-inovasi teknologi yang dapat menjawab tantangan tersebut. Sehingga energi terbarukan dapat semakin kompetitif untuk diterapkan dalam mengakselerasi net zero emission 2060,” ujar Ketua Umum METI, Wiluyo Kusdwiharto.

Sementara itu, Direktur Dyandra Promosindo, Michael Bayu A Sumarijanto, menambahkan, selain mendukung program transisi energi Pemerintah Indonesia, Indonesia EBTKE ConEx 2023 bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan sektor industri mengenai manfaat dan potensi energi terbarukan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim. Melalui pameran ini, inovasi-inovasi terkini dalam energi terbarukan dapat dipamerkan dan didiskusikan untuk mendorong penggunaan energi bersih di Indonesia.

“Melalui penyelenggaraan Indo EBTKE Conex 2023 diharapkan dapat meningkatkan iklim investasi di sektor EBTKE. Kami berharap acara Conex tahun ini dapat meningkatkan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih hemat energi, dan semakin sadar terhadap energi terbarukan sekaligus mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor EBTKE untuk melakukan perubahan paradigma serta bersama-sama lebih kreatif untuk mendorong pertumbuhan industri ini,” ujar Bayu.

Kegiatan The 11th Indonesia EBTKE ConEx 2023 dalam konteks Indonesia Clean Energy Week (ICEW) ini mencakup conference, special sessions, training, podcast, business matching dan business presentation, focus group discussion, showcase corner, green job fair, greentech/cleantech startups, dan pameran tentang teknologi, kebijakan, dan praktik-praktik solusi terkait energi bersih berkelanjutan.

Menginspirasi Aksi Positif Energi Terbarukan di Meti’s Talk
Menariknya dalam perjalanan menuju perhelatan, beberapa program seperti podcast bernama Meti’s Talk, telah diunggah lewat beberapa platform media sosial. Meti’s Talk sendiri adalah sebuah program podcast yang menjadi sumber inspirasi dan wawasan mendalam dan akan memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk mempelajari lebih lanjut tentang energi terbarukan dan dampaknya bagi keberlanjutan lingkungan. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang energi terbarukan, diharapkan akan terjadi perubahan perilaku dan kesadaran dalam memanfaatkan energi secara efisien dan berkelanjutan. Indonesia EBTKE ConEx 2023 merupakan langkah penting menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan bersih di Indonesia.

Meti’s Talk dengan bangga menghadirkan Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) sebagai pembicara dalam episode perdananya. Dalam episode yang bertajuk “Energy Transition Pathways for Indonesia (Guiding Principles, Opportunities, and Challenges)” Dadan Kusdiana membahas langkah-langkah penting dalam mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan di Indonesia. Meti’s Talk yang berfokus pada topik-topik terkini seputar energi, lingkungan, dan keberlanjutan ini menghadirkan pembicara-pembicara terkemuka dari berbagai bidang untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan wawasan tentang isu-isu penting dalam dunia energi. Setiap episode Meti’s Talk memberikan kesempatan bagi pendengar untuk memperluas pemahaman mereka tentang tren, perkembangan, dan tantangan di sektor energi.

Episode Meti’s Talk dengan Dadan Kusdiana telah diunggah pada Jumat, 16 Juni 2023, dan dapat diakses melalui platform podcast. Meti’s Talk juga hadir dengan topik-topik menarik seperti “Environmental Balance and the Impact on Climate Change” yang dibahas oleh Cinta Laura Kiehl, juga mengenai “Contribution to the Transformation of Renewable Energy” sebagai topik milik Wiluyo Kusdwiharto, serta topik mengenai pameran “The 11 Indonesia EBTKE ConEx 2023” yang akan dibahas oleh Eka Satria pada episode mendatang.

“Suara generasi muda adalah sumber inspirasi bagi masa depan energi terbarukan. Dalam upaya membangun masa depan yang berkelanjutan, Presiden memberikan perhatian khusus pada generasi muda. Dukungan beliau mengarah ke pembentukan program yang beragam dalam EBTKE, yang memberikan ruang bagi partisipasi anak muda dari latar belakang yang berbeda. Dalam perhelatan kami, Indonesia EBTKE ConEx 2023 ini memiliki program yang berjalan, termasuk podcast, diskusi, dan masih banyak lagi yang juga bertujuan untuk mendorong kreativitas, keragaman, dan inklusi, sehingga generasi muda dapat berkontribusi secara signifikan dalam mengatasi tantangan energi terbarukan.” ucap Wakil Ketua II Steering Committee EBTKE Conex 2023, Bobby Gafur Umar.

Pameran dan konferensi Indonesia EBTKE ConEx 2023 dapat dikunjungi mulai dari hari Rabu 12 Juli 2023 hingga Jumat 14 Juli 2023 secara gratis.(RA)