JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyambut baik ketertarikan ExxonMobil terhadap blok Masela yang akan ditinggalkan oleh Shell.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, menyatakan perusahaan migas raksasa asal Amerika Serikat itu telah melihat data (data study) blok Masela sekaligus menjajaki kemungkinan mengakuisisi hak partisipasi atau Participating Interest (PI) yang akan dilepas oleh Shell.”Exxon sedang melakukan kajian,” kata Arifin ditemui di kantornya, Jumat (21/10).

Pemerintah Indonesia kata Arifin memang tidak bisa memaksa Exxon untuk ambil bagian di proyek Masela. Namun apabila Exxon memutuskan untuk bergabung dengan Inpex di Masela maka ini akan menjadi signal sangat positif bagi perkembangan industri hulu migas tanah air karena menunjukkan potensi migas di tanah air masih diminati oleh perusahaan migas besar.

“Jadi atau tidak enggaknya kita nunggu dari dia. Bagus (signal positif), kalau dia (Exxon) bersedia masuk ke situ (Masela),” jelas Arifin.

Menurutnya jika manajemen Exxon memutuskan untuk bergabung di proyek Abadi Masela akan menjadi modal besar bagi penyelesaian proyek lantaran Exxon dinilai sudah mumpuni dari sisi teknologi pengembangan migas di wilayah laut dalam. “Karena kan dia (Exxon) ahli offshore laut dalam teknologi dia miliki,” ujar Arifin.

Selain Exxon, Pertamina juga menjadi salah satu kandidat kontraktor yang berminta untuk mengakuisisi PI milik Shell yang sekarang ini sebesar 35%. Pemerintah memang terlebih dulu menerima minat Pertamina di Masela.

Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas), sebelumnya mengungkapkan kisaran harga PI di proyek Masela yang akan dilepas oleh Shell. Dia mengungkapkan kontraktor yang berminat seperti Pertamina harus menemukan kesepakatan dengan Shell untuk bisa masuk ke proyek Masela. Menurut dia, Shell sudah memiliki basis nilai yang minimal yang wajid disiapkan oleh Pertamina. Nilai tersebut merupakan total dana yang telah digelontorkan perusahaan selama menjadi mitra Inpex di Masela.

“Kalau ada yang masuk pertama, dilihat negosiasi dengan Shell. Mereka mau lepas berapa? Ada cash out mereka (Shell). Apakah Shell melepas PI dengan mengganti saja (dana) yang sudah dikeluarkan? Ini strategi Shell juga. Pertamina negosiasi dengan Shell. SKK Migas memonitor dan memberikan arahan agar Shell menjual dengan harga tidak berlebihan. Biar (proyeknya) jalan. Kami surati mereka agar mendukung divestasi berapa. Sekitar US$1,4 miliar sudah dikeluarkan Shell,” kata Dwi belum lama ini di Bandung.