JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menegaskan tidak akan menambah impor BBM meskipun hingga kini Kilang Balongan sedang berhenti beroperasi sejak Senin (29/3) akibat kebakaran yang melanda empat tangki BBM di kilang tersebut.

Agus Suprijanto, Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation Pertamina, menegaskan stok BBM yang dimiliki Pertamina sejauh ini masih aman, bahkan bisa untuk menghadapi masa Ramadhan. Saat itu konsumsi BBM biasanya meningkat, sehingga opsi untuk tambahan impor guna merespon kebakaran dan berhentinya operasional kilang Balongan sementara tidak akan ditempuh.

“Kami melihat ini masuk Ramadhan. Biasanya ada lonjakan konsumsi. Pertamina tidak melakukan tambahan impor BBM, mengingat dari sisi suplai dari Cilacap masih bisa. Insya Allah kami tidak akan melakukan impor,” kata Agus, di Jakarta, belum lama ini.

Manajemen Pertamina sempat memperkirakan akan kehilangan produksi BBM paling tidak sekitar 400 ribu barel saat kilang Balongan berhenti beroperasi hingga lima hari sejak dimatikan pada Senin lalu.

Agus memastikan ada beberapa fasilitas utama yang disiapkan sebagai pengganti pasokan dari Kilang Balongan, yakni Kilang Cilacap, dan tangki di TPPI. “Serta Kilang Dumai jika dibutuhkan,” tegas Agus.

Pertamina mencatat saat ini stok BBM dan avtur log saat ini 22 hari untuk biosolar. Perta series dan Premium 27 hari. Avtur 70 hari serta LPG 17 hari.

“Dalam kurun waktu tersebut kami melihat situasinya masih aman. Stok nasional gasoline 10,5 juta barel. Solar 8,8 juta barel dan avtur sekiat 3,2 juta barel, ini membuktikan konsumsi yang ada aman,” tegas Agus.

Sementara itu pasca berhasil dipadamkannya api di empat tangki Kamis (1/4), ternyata api masih terlihat di kawasan Kilang Balongan.

Agus mengatakan hingga saat ini tim masih tetap melakukan pendinginan dan pengawasan di area tanki T-301 sambil memastikan tidak ada potensi api akan muncul lagi, termasuk dari minyak yang kemungkinan masih terperangkap dalam lipatan dinding plat tanki yang telah dipadamkan. “Peralatan pemadam dan foam tetap standby disekitar area tanki,” ungkap dia.

Jika ada titik api yg mungkin muncul kembali memang sudah diantisipasi sebagai bagian dari proses pendinginan. “Pengawasan 24 jam terus dilakukan dan Offensive fire fighting segera dilakukan apabila ditemui ada titik api yang muncul kembali,” kata Agus.(RI)