JAKARTA – Pemerintah menargetkan bisa kembali mengakuisisi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) dari saat ini sebesar 51% menjadi 61% paling lambat pada Juni nanti.

Joko Widodo, Presiden Indonesia menegaskan perundingan alot antara pemerintah dan pihak Freeport McMoran sudah terjadi dan klimaksnya diharapkan bisa mencapai kesepakatan paling lambat Juni nanti.

“Masih dalam proses negosiasi dan persiapan regulasinya tapi saya yakin angka (saham 61%) itu akan bisa kita dapatkan,” kata Jokowi seperti dikutip dari Akun resmi Facebooknya, Jumat (29/3).

Satu poin yang harus diingat dengan penambahan perpanjangan tersebut Freeport juga mensyaratkan bisa mendapatkan perpanjangan kontrak lagi tanpa harus menunggu kontrak yang sekarang berlaku hingga 2041. Artinya Freeport akan beroperasi di tanah papua hingga tahun 2061.

Freeport sendiri sekarang dihdapkan dengan kondisi akan berakhirnya izin ekspor pada akhir Mei mendatang. Menurut Jokowi, pemerintah saat ini telah menyusun regulasi sebagai payung hukum pengambilalihan saham 10% lagi serta perpanjangan kontrak, baru keputusan perizinan ekspor ditetapkan.

“Ini nego rampungkan dulu baru urus selanjutnya (izin ekspor). Ini rampung dulu baru nego bisa segera difinalkan tapi saya melihat targetkan ga sampai Juni. secepatnya, kalau bisa secepatnya paling lambat Juni,” jelas Jokowi.

Relaksasi izin ekspor masih diperlukan lantaran hingga kini Freeport belum bisa mengoperasikan smelter tembaga barunya di Gresik. Pembangunan smelter tersebut molor dari target. sehingga baru bisa rampung dan beroperasi pada Agustus mendatang. (RI)