“Dusun kami termasuk daerah tertinggal, tidak ada listrik. Anak-anak usia sekolah tidak bisa belajar kalau malam hari. Ketika musim kemarau air bersih sangat sulit, sehingga harus mengambil sendiri atau membeli ke Nusakambangan yang jaraknya 9 Kilometer(Km). Tidak semua warga disini memiliki perahu, itu juga menjadi kendala. Sering terjadi banjir lobak atau banjir rob laut, sehingga taburan benih tambak banyak yang rusak,” ungkap Mohammad Jamaludin, warga Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah, dalam acara Proving League 2021: Kesaksian Local Hero dalam Memperluas Manfaat CSR BUMN yang diselenggarakan Energy and Mining Editor Society (E2S) secara virtual pada Sabtu(9/10).

Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama. Bersama PT Kilang Pertamina International (KPI) Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Mohammad Jamaludin yang akrab disapa Jamal ini pun giat mengembangkan Dusun Bondan yang berlokasi di pesisir selatan Jawa. Keputusan Jamal untuk kembali ke Dusun Bondan setelah sempat merantau ke Jakarta, membuahkan hasil.

“Habis gelap tertbitlah terang. Ini menjadi motor penggerak masyarakat,” kata lelaki kelahiran Karawang 22 November 1992 ini.

Jamal mengaku kehadiran KPI RU IV Cilacap melalui program CSR E-Mas Bayu & E-Mbak Mina mampu mengatasi permasalahan yang ada di Dusun Bondan. Tak hanya membangun Pembangkit Listrik Tenaga Hydro (PLTH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), maupun Pembangkit Listrik Tenaga Angin Kincir, KPI Unit Cilacap juga memberikan pelatihan berupa pelatihan maintanance PLTH. Khusus PLTH, warga memanfaatkan fasilitas SiDesi Mas (Sistem Desalinasi Berbasis Masyarakat).

“Saya menjadi saksi kalau dulu Dusun Bondan itu gelap gulita. Untuk kesana pun harus melalui kapal. Maka inilah terobosan baru energi terbarukan yang3 tepat diterapkan, PLTH dan PLTS. Sinar matahari bagus, anginnya kecang,” ujar Jamal.

Tak tanggung-tanggung, demi mengoptimalkan pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan di Dusun Bondan, KPI RU IV Cilacap menggandeng Politeknik Negeri Cilacap. Alhasil, listrik yang semula hanya diperuntukkan sebagai penerangan kini bisa dimanfaatkan warga untuk kegiatan ekonomi. Anak-anak sekolah pun nyaman belajar di malam hari.
PLTH E-Mas Bayu di Dusun Bondan kini menjadi laboratorium penelitian mahasiswa Politeknik Negeri Cilacap.

“Dusun Bondan memiliki potensi sinar matahari yang cukup sepanjang tahun, angin yang kencang sehingga menjadi suatu opportunity bagi desa ini untuk beralih dari desa tertinggal menjadi desa mandiri energi,” ungkap Ibnu Adiwena, Area Manager Comm, Rel & CSR KPI Unit Cilacap

Atas kondisi yang terjadi di masyarakat Dusun Bondan, KPI RU IV Cilacap berinisiasi melakukan sejumlah inovasi diantaranya membangun PLTH E-Mas Bayu kapasitas 12.000 Watt Peak yang diresmikian oleh Menteri Lingkungan Hidup (LHK) pada 5 Maret 2019. KPI RU IV Cilacap yang berhasil meraih PROPER Emas di 2019 dan 2020, juga memfasilitasi penyediaan instalasi HEOP 15 kincir dan 24 panel surya.

Di Dusun Bondan juga ada masalah air bersih.
Jamal pun berupaya menggugah semangat para mahasiswa Politeknik Negeri Cilacap untuk menciptakan sistem air bersih untuk Dusun Bondan. Gayung bersambut. Penelitian para mahasiswa Politeknik Negeri Cilacap yang difasilitasi oleh KPI RU IV Cilacap mampu menciptakan SiDesi Mas (Sistem Desalinasi Berbasis Masyarakat) yang juga dimanfaatkan untuk PLTH. SiDesi Mas merupakan mesin desalinasi pengolahan air payau menjadi air tawar. Sudah ada Surat Keputusan (SK) Kepala Desa Ujungalang tentang pengelolaan SiDesi Mas.

“Mesin ini sangat bermanfaat, warga yang tadinya harus menyebrang ke Nusakambangan untuk dapatkan air bersih seharga pluhan ribu kini bisa membeli dengah harga lebih murah. Mereka juga bisa create nilai tambah dengan kembangkan sayur organik yang ditanam sendiri untuk konsumsi keluarga,” ujar Ibnu Adiwena.

Air tawar hasil desalinasi bisa digunakan para ibu warga Dusun Bondan untuk memasak. Dengan adanya air tawar hasil desalinasi, penghematan rata-rata pengeluaran pembelian air bersih mencapai 76 % dari Rp 743.590 menjadi Rp 185.897 per bulan.
Desalinasi air mampu memproduksi 2400 liter air tawar per jamnya. Digunakan oleh warga Dusun Bondan yang berjumlah sekitar 78 Kepala Keluarga (KK), 1 sarana ibadah dan 1 rumah produksi.

Limbah kegiatan ibu rumah tangga tidak dibuang begitu saja. Dengan pelatihan yang difasilitasi KPI RU IV Cilacap, limbah tersebut dimanfaatkan untuk bercocok tanam sayur-mayur sistem tetes.

Tak sampai disitu, keberadaan tambak polikultur biofilter yang difasilitasi KPI RU IV Cilacap pun mampu membuat tambak yang dulunya sederhana menjadi menjadi modern, didukung dengan adanya aerator.
“Untuk mengatasi banjir rob, kami kembangkan tambak semi intensif polikultur dengan desain tahan banjir rob yang berdampak pada hasil panen yang meningkat dan pendapatan untuk UMKM di wilayah Dusun Bondan,” kata Ibnu Adiwena.

Hasil tambak yang meningkat memacu para pengolah makanan untuk berkreasi. Alhasil, pendapatan kelompok UMKM bisa mencapai Rp 7.500.000 per bulannya.

Adapula aktivitas penanaman 300 pohon beringin laut yang bertujuan untuk penghijauan serta menyerap zat-zat yang kurang baik. Reduksi logam berat oleh 300 pohon mangrove sebesar 0,0032370 mg/liter. Pohon beringin tersebut memagari tambak-tambak warga Dusun Bondan, atau biasa disebut waring. Jadi, kalau sewaktu-waktu datang banjir, ikan akan tetap di dalam tambak.

Risna Resnawaty, Ketua Dewan Juri E2S Proving League 2021 sekaligus Ketua Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Padjadjaran, mengatakan program CSR KPI RU IV Cilacap beyond expectation. Sebagian besar program merupakan inovasi yang memperkenalkan teknologi baru, pengetahuan baru, dan keterampilan baru yang bermanfaat bagi masyarakat. “Dan hebatnya hal baru ini diterapkan dengan cara serta strategi yang sesuai dengan karakter atau budaya setempat,” ujarnya.

Menurut Risna, hal ini merupakan berita baik bagi wajah CSR Indonesia karena mengindikasikan bahwa program CSR telah berhasil membangun kemandirian dan inisiatif dari masyarakat menjadi lebih mandiri dan berdaya.

Ibnu Adiwena berharap warga Dusun Bondan bisa menjadi desa percontohan desa tertinggal yang terintegrasi dengan energi terbarukan dengan pengelolaan Koperasi Bondan Sukses Sejahtera.

Jamal juga memiliki sejumlah harapan terhadap Dusun Bondan yang 3 tahun berturut-turut dinobatkan sebagai Desa Mandiri Energi se-Jawa Tengah.

“Harapan kami dengan adanya sistem ini seluruh warga Dusun Bondan bisa benar-benar sejahtera, mampu meningkatan perekonomian di masa yang akan datang. Mari berteman dengan alam, karena alam bisa memberikan manfaat bagi kita semua yang mau bekerja keras untuk berubah,” kata Jamal.(RA)