Lapangan gas Senoro - Toili di Sulawesi Tengah.

Lapangan gas Senoro – Toili di Sulawesi Tengah.

JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk melalui anak usahanya PT Medco E&P Tomori Sulawesi pada Jumat, 2 Agustus 2013, menandatangani perjanjian kredit sindikasi untuk proyek gas Senoro. Total kredit yang diterima emiten berkode MEDC ini mencapai USD 260 juta dengan tenor tujuh tahun.

Sindikasi perbankan yang terlibat memberikan kredit untuk MEDC, adalah Standard Chartered Bank (SCB) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku “Mandated Lead Arrengers”, “Bookrunners” dan “Underwriters”. 

Dengan skema reserve base revolving, fasilitas kredit yang telah disepakati berjumlah USD 260 juta, dengan tenor tujuh tahun. Dalam Perjanjian, SCB dan Bank Mandiri masing-masing menyiapkan 50% dari pinjaman keseluruhan, atau masing-masing USD130 juta.

Direktur Utama dan CEO MEDC, Lukman Mahfoedz mengungkapkan, MEDC akan menggunakan dana dari sindikasi kredit itu, untuk membiayai pengembangan dan konstruksi proyek gas Senoro di Sulawesi Tengah. Proyek Senoro ditargetkan akan mulai berproduksi dan memasok gas dengan volume rata-rata 250 MMSCF per hari ke kilang Donggi Senoro LNG (DSLNG) pada akhir 2014.

Selain itu, kata Lukman, dari proyek gas Senoro juga akan dihasilkan kondensat, dengan perkiraan produksi mencapai 10.000 BOE (Barrel Oil Equivalen) per hari, saat produksi gas mencapai puncaknya.

“Saat ini konstruksi fasilitas di Proyek Senoro telah mencapai 23%, pembebasan lahan dan persiapan lokasi telah selesai dilakukan, kru konstruksi sudah bekerja dan rig pengeboran sedang dimobilisasi ke lokasi sumur,” terang Lukman di Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2013.  

Frila Yaman, Direktur & COO E&P MedcoEnergi, mengaku sangat gembira dengan perolehan sindikasi kredit ini. Karena pembiayaan itu akan mendukung proyek utama dan terbesar MEDC saat ini, yaitu Proyek Gas Senoro dan DSLNG, yang nantinya menjadi pusat LNG ke empat di Indonesia. 

Lukman menambahkan, penandatanganan perjanjian sindikasi kredit ini, merupakan tonggak penting dalam Proyek Senoro untuk dapat diselesaikan sesuai rencana, yakni pada akhir 2014. “Dengan selesainya Proyek Senoro ini, MEDC akan menambah portofolio aset produksi serta memperkuat arus kas operasi jangka panjang,” tutur Lukman.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)