JAKARTA – PT Pertamina (Persero) masih berupaya mengejar realisasi penggabungan tiga entitas bisnisnya pada awal tahun 2026. Tiga subholding yang akan digabung yakni Pertamina Patra Niaga (PPN), Kilang Pertamina Internasional (KPI) serta Pertamina International Shipping (PIS).
Simon Aloysius Mantiri, Direktur Utama Pertamina, menyatakan hingga kini proses penggabungan ketiga subholding masih dikerjakan termasuk berdiskusi dam meminta restu dari Danantara.
“Sekarang kita sedang tahap finalisasi Nanti kita akan laporkan ke Danantara untuk mendapatkan persetujuan. Kita sih kejarnya mudah-mudahan per 1 Januari 2026 sudah terlaksana gitu yang kita kejar,” kata Simon ditemui di Kementerian ESDM, Senin (10/11).
Lebih lanjut Simon menjelaskan bahwa latar belakang penggabungan Subholding ini adalah karena bentuk yang sekarang ada dinilai sudah tidak lagi sesuai dengan kondisi dunia khususnya sektor energi.
“Saat itu ketika ada holdingisasi itu adalah langkah yang terbaik. Tapi ketika kita melihat sekarang, kondisi sekarang dengan adanya keputusan ini kita sudah membandingkan antara penggabungan subholding PIS dengan Patra Niaga dengan Kilang,” ujar dia.
Menurut Simon, manajemen tidak akan mempertimbangkan ke bali gabungkan subholding jika tidak ada manfaat yang diincar. Untuk itu penggabungan tiga subholding dinilai sebagai langkah yang paling tepat untuk menjawab tantangan yang ada sekarang. “Tentunya supaya lebih banyak manfaat ya, jadi tidak, tentunya ada tantangan di luar, kondisi global juga banyak challenges Jadi salah satu upaya kita untuk tetap meningkatkan performa perusahaan, salah satu antaranya itu,” tegas Simon.





Komentar Terbaru