JAKARTA – PT PLN (Persero) sudah melakukan survey pelaksanaan konversi penggunaan LPG 3 Kg menjadi kompor listrik induksi. Hasilnya akan ada penghematan subsidi yang cukup besar.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, mengungkapkan tahun ini ada uji klinis yang menyasar 300.000 pelanggan PLN. Selanjutnya PLN ditugaskan untuk mengganti LPG 3 kg dengan kompor listrik 5 juta pelanggan setiap tahun hingga tahun 2025.

“Ini ditugaskan ke PLN. Tahun 2023, 2024 dan tahun 2025, ditambah 5 juta per tahunnya jadi program pemerintah ,” kata Darmawan saat rapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9).

Dengan jumlah sebanyak itu maka nilai impor LPG yang bisa ditekan setiap tahunnnya juga cukup besar yakni sekitar Rp 5,5 triliun.

“Untuk program konversi tahun 2022 selama 1 tahun akan ada proyeksi saving APBN sebesar Rp330 miliar per tahun, kemudian 2023 Rp5 juta KPM ini akan ada proyeksi saving APBN yaitu sekitar 5,5 T per tahun,” ujar Darmawan.

Untuk mendukung program ini, saat ini tengah dilakukan market sounding dan ada pabrikan induksi, ada 11 pabrikan lokal kapasitasnya diyakini cukup untuk untuk memproduksi sekitar 300 ribu kompor induksi pada tahun 2022. Namun tahun-tahun selanjutnya Darmawan menjamin akan lebih banyak pabrikan yang terlibat sehingga bisa memenuhi permintaan jutaan kompor listrik.

“Dengan waktu yang mepet, maka ini sesuai arahan ESDM, di tahun ini program market sounding dan pengadaan mepet. Tapi tahun depan, kami sudah komunikasikan ke industri, maka tahun depan akan lebih sehat dan bisa banyak yang berpartisipasi,” jelas Darmawan. (RI)