JAKARTA – Konsumsi gas di Kawasan Ekonomi Eksklusif (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara diproyeksi akan meningkat tajam dalam beberapa tahun ke depan. Wiko Migantoro, Direktur Utama PT Pertamina Gas (Pertagas), mengatakan berdasarkan prediksi pengelola industri di Sei Mangkei, konsumsi gas di sana bisa meningkat berkali-kali lipat seiring dengan pertumbuhan operasi yang terjadi.
“Sekarang baru 2,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Tapi ke depan kata yang punya kawasan bisa sampai 60 MMSCFD,” kata Wiko saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Rabu (26/2).
KEK Sei Mangkei mulai beroperasi sejak 27 Januari 2015. KEK Sei Mangkei merupakan pendekatan pengembangan bisnis dalam bentuk kawasan khusus untuk pusat industri yang berbasis kelapa sawit dan karet. Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei adalah kawasan industri yang berada di sentra bahan baku berbasis agro, yang tidak dimiliki oleh kawasan industri lainnya di Indonesia.
Pertagas merupakan salah satu perusahaan pemilik pipa gas yang menyalurkan gas untuk Sei Mengkei. Fasilitas pipa milik Pertagas terhubung dari Belawan-KIM (Kawasan Industri Medan)-KEK Sei Mangkei. Kapasitas pipa yang dimiliki Pertagas di jalur Sei Mangkei bahkan mencapai 300 MMSCFD.
Ironisnya, para pelaku industri di Sei Mangkei telah lama mengeluhkan mahalnya harga gas di sana. Bahkan rata-rata harga gas di sana bisa mencapai diatas US$ 10 per MMBTU.
Namun pemerintah telah menjanjikan penurunan harga gas di Sei Mangkei yang baru bisa diimplementasikan pada 2021 mendatang.
“Sebetulnya menerapkan biaya di bawah keekonomian pipa lah agar gas ini mengalir, sudah seperti itu sebetulnya. Ada yang diusulkan oleh Dirjen Migas,” ungkap Wiko.
Penurunan harga gas dimungkinkan lantaran adanya penurunan biaya untuk Operasi dan Pemeliharaan (O&M) pipa gas. Apabila sudah bisa diturunkan maka akses pipa gas Pertagas juga kemungkinan bisa diperluas.
Wiko mengatakan akan membahas rencana perluas akses pipa gas dengan pemilik lahan serta pengelola Sei Mangkei yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III.
“Kan yang punya lahan PTPN, nanti kami kerja sama dengan PTPN gas. Bukan soal cuma menjadi faktor mereka masuk, ada juga soal akses,” tandas Wiko.(RI)




Komentar Terbaru