JAKARTA – Pembangunan pipa transmisi gas paling krusial di pulau Jawa saat ini yakni ruas Cirebon – Semarang (Cisem) tahap II bakal dimulai pada Juli 2024 nanti. Hal ini menyusul telah ditekennya persersetujuannya anggaran dari BPKP pada 15 Maret lalu.

Dadan Kusdiana, Pelaksana tugas Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan total dana yang dianggarkan untuk membangun Cisem tahap II ini mencapai Rp 3 triliun yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

“Total panjang ruas pipa Batang sampai dengan Kandang Haur Timur sekitar 245 km dengan kebutuhan anggaran total sebesar Rp 3 triliun. Durasi pekerjaan konstruksi selama 17 bulan kalender atau 510 hari dimulai dari bulan Juli tahun ini dan selesai di akhir tahun 2025,” jelas Dadan disela rapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (29/5).

Lebih lanjut Dadan menuturkan hingga kini memang anggaran untuk pelaksanaan EPC Cisem masih diproses di Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan. “Telah dilaksanakan penelaahan dengan DJA pada 19 April 2024,” ungkapnya.

Tender EPC sudah dilakukan pada April 2024 dan sudah dilaksanakan aanwitzing lapangan dan selanjutnya penandatanganan kontrak akan dilakukan pada April 2024. Pipa Cisem tahap II ini krusial untuk merampungkan infrastruktur pipa gas di pulau Jawa. Jika sudah terbangun targetnya gas yang berada di Jawa bagian timur bisa didistribusikan ke Jawa di bagian barat yang selama ini sering mengalami kekurangan pasokan gas.

Pembangunan transmisi pipa gas bumi Cisem dan ruas Dumai-Sei Mangke merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN), yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.

Potensi penyaluran gas yang dari pipa Cisem tahap II antara lain bisa didistribusikan untuk konsumen dari sektor industri di Cirebon, Tegal, Pekalongan, Brebes dan Pemalang, dengan volume 5,8-12 MMSCFD.

Selain itu, konsumen komersial seperti hotel dan restoran. Juga, jaringan gas rumah tangga, kilang minyak Balongan, Indramayu, Jabar, dengan volume 24 MMSCFD dan berpotensi meningkat hingga 42 MMCSFD. (RI)