WONOSOBO – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan seluruh rangkaian uji coba penggunaan B40 bisa rampung pada akhir tahun 2022. Saat ini sedang dilakukan uji jalan serta pengujian start engine di wilayah dengan suhu rendah.

Dadan Kusdiana, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), mengungkapkan tahapan start engine jadi salah satu tahapan utama dalam uji coba untuk mengantisipasi pembekuan bahan bakar di wilayah dataran tinggi dengan temperature rendah. Berdasarkan hasil uji coba sudah 28 hari kendaraan yang gunakan B40 mesin masih bisa dinyalakan dengan waktu jauh dibawah batasan normal.

“Hasilnya ada standar hidupkan mesin paling lama 5 detik. Catatan saya paling cepat 1 detik, paling lama mobil masih 1 detik. Ini bukti otentik. Tahapan b40 siap dipakai di engine. Ini sudah melewati tahapan,” kata Dadan saat konferensi pers uji start engine di Dieng, Wonosobo, Rabu (26/10).

Kendaraan dinyalakan pada suhu 18 derajat celcius dengan ketinggian diatas 1.400 MDPL. Dadan menuturkan setiap harinya tim memantau penuh potensi-potensi pembekuan bahan bakar. Tapi sejauh ini dengan peforma mesin yang langsung bisa dinyalakan berarti tidak ada pembekuan yang terjadi.

“Bahan bakar uji setiap hari lihat tendensi blokir dari filter. Minyak goreng aja disimpan beku, sebelum itu berbentuk seperti awan, titik sebelum jadi awan kita ukur,” jelas Dadan.

Kementerian ESDM menggandeng, BPDPKS, BRIN, Gaikindo, hingga Aprobi untuk melakukan uji jalan ini. Dimana dipersiapkan 12 unit mobil yang diantaranya 6 mobil penumpang bermesin diesel seperti Kijang Innova, Mitsubishi Triton, hingga Hyundai Tucson.

Sementara untuk mobil niaga disiapkan berbagai jenis truk seperti Fuso, Hino, hingga Elf. Adapun untuk jarak tempuh yang dilakukan mencapai 50.000 kilometer dengan target 560 kilometer per hari melewat Subang, Cipali, Tegal, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, hingga Tegal dan kembali lagi untuk mobil yang memiliki bobot kurang dari 3,5 ton.

Sementara untuk mobil yang dengan bobot lebih dari 3,5 ton akan menempuh jarak hingga 40.000 kilometer, yang melewati Cikampek, Bandung, Subang, Cipali, hingga Cirebon. (RI)