JAKARTA – Pemerintah mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk mempercepat pengerjaan proyek-proyek gas agar sesuai target dan bisa berproduksi. Serta sesuai dengan skenario yang sudah disusun dalam neraca gas nasional 2018-2027.

“Mau secepat-secepatnya, plan of development (PoD) atau rencana pengembangan dipaksa cepat masuk,” kata Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Selasa malam (2/10).

Salah satu proyek yang masuk dalam perencanaan neraca gas adalah proyek gas abadi Masela. Proyek tersebut seharusnya telah menyelesaikan tahap Pre Front End Engineering Design (FEED), namun laporan terhadap Pre FEED belum sampai di Kementerian ESDM. Untuk itu pemerintah akan segera memanggil Inpex Corporation,  operator blok Masela.

“Masela itu Pre FEED itu sampai September, harusnya sudah tapi belum dapat update. Nanti kami panggil (Inpex),” tukas Arcandra.

Selain proyek Masela, proyek gas raksasa lain yang masuk dalam skenario terbaru neraca gas adalah proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) atau proyek migas laut dalam yang dikembangkan PT Chevron Pacific Indonesia.

Chevron sebenarnya sudah menyodorkan proposal revisi PoD, namun ditolak pemerintah. Chevron kemudian diperintahkan untuk merevisi karena dianggap terlalu mahal. Perusahaan asal Amerika Serikat itu akhirnya mengeluarkan Blok Makassar Strait dari bagian proyek IDD agar keekonomian proyek sesuai dengan perhitungan.

“IDD mau revisi karena ada yang dikeluarkan,” kata Arcandra.

Proyek yang masuk dalam skenario neraca gas 2018-2027 mencakup  Lapangan Alur Siwah, Rambong dan Julu Rayeu (Medco Blok A) yang ditargetkan onstream atau menyemburkan gas pada 2018.

Selain itu, lapangan MDA dan MBH serta MDK (HCML) Jambaran Tiung Biru, Lapangan Badik, West Badik (PHE Nunukan) pada 2019. Lalu proyek berikutnya adalah BP Berau expansion (Train 3) pada 2020.

Proyek selanjutnya yang ditargetkan onstream adalah Lapangan Merakes (ENI East Sepinggan) dan Asap Kido Merah (Genting Oil) pada 2021. Lalu ada Lapangan Gendalo, Gandang, dan Gehem (IDD project) pada 2022.

Lalu pada 2027 ada dua proyek gas raksasa yang ditargetkan onstream, yaitu Lapangan Abadi (Inpex Masela) serta East Natuna pada 2027.(RI)