JAKARTA – Kebutuhan LNG untuk pembangkit listrik dipastikan meningkat untuk tahun ini. Hal itu lantaran ada penurunan pasokan gas dari beberapa lapangan gas. PT PLN (Persero) telah mendapatkan alokasi gas tambahan dari pemerintah yang nantinya akan disalurkan ke pembangkit listrik oleh PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI).

Mamit Setiawan, Sekretaris Perusahaan PLN EPI, mengatakan pasokan gas pipa yang biasa memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik PLN mengalami penurunan. Untuk itu, kargo LNG tahun ini meningkat dibanding tahun lalu.

“Kebutuhan LNG 2024 naik dari 68 kargo pada tahun 2023 menjadi 85 kargo tahun ini. Sebagian besar penurunan gas pipa dari Blok Corridor, PHE ONWJ, dan Pertamina EP itu jumlahnya 110 BBtud, harus digantikan LNG 14 kargo,” kata Mamit, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (20/2).

Selain penurunan pasokan gas, peningkatan kebutuhan gas juga terjadi untuk memenuhi kebutuhan PLTGU Jawa 1 serta beberapa pembangkit lainnya. “Selain itu ada kebutuhan commissiong PLTGU Jawa 1 , PLTGU Muara tawar,” ungkap Mamit.

Dia pun menegaskan bahwa nantinya kebutuhan LNG akan mulai dipasok oleh PLN EPI setelah  mendapatkan alokasi gas dari pemerintah. “Pada 23 Januari 2024 alokasi gas dari SKK Migas sudah dapat. Pemerintah sudah mengalokasikan untuk PLN. Dari PLN (Persero) sudah dikeluarkan kemudian diturunkan ke PLN EPI,” kata Mamit. (RI)