JAKARTA – Pertamina International Shipping (PIS) terus berupaya melaksanakan aksi korporasi untuk mengembangkan bisnis dan agresif dalam meningkatkan profit dan revenue perusahaan. PIS tercatat menerima pengalihan pengelolaan dari 6 terminal strategis dari PT Pertamina (Persero) sebagai implementasi pengembangan sektor bisnis logistics dan storage, yaitu Integrated Terminal Tanjung Uban, Kotabaru, Bau-Bau, Pulau Sambu, Terminal LPG Tuban, dan Tanjung Sekong.

Dalam rangka mengawal proyek strategis nasional, Kementerian BUMN bersama Pertamina International Shipping, PT Pertamina Patra Niaga (PPN), dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melakukan Management Walkthrough (MWT) ke Proyek dan Sarfas Energi yang ada di Tuban, Jawa Timur.

Kegiatan MWT dilaksanakan di Unit Usaha Terminal LPG Refrigerated Tuban, Petrokimia PT Trans Pacific Petrochemical Indotama, dan Terminal BBM Tuban. Hadir dalam MWT Luziah, Koordinator Keasdepan Bidang Industri Energi, Minyak dan Gas Kementerian BUMN, Holding SVP Infrastructure Integration & Optimization Pertamina Arief Sudibyo, Direktur Armada PIS I Putu Puja Astawa, Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati, Direktur Rekayasa & Infrastruktur DDara Eduward Adolof Kawi, Pth Direktur Utama Peteka Karya Tirta (PKT) Musirini, dan EGM Region Jatimbalinus, Deny Djukardi W beserta jajaran. PIS melalui PKT ditunjuk untuk mengelola terminal LPG Tuban.

“Tujuan dibangunnya terminal LPG Tuban ini adalah menggantikan floating storage LPG di Kalbut yang menggunakan 2 unit Tanker VLGC, dan menjamin kehandalan suplai pasokan LPG di wilayah Jawa bagian timur, Bali, Nusa Tenggara dan wilayah Indonesia Timur,” kata I Putu Puja Astawa, Direktur Armada PIS, Rabu(10/11).

Diah Kurniawati, Direktur Keuangan PIS, menambahkan bahwa dengan hadirnya Terminal LPG Tuban pihaknya mampu melakukan penghematan biaya dalam proses rantai distribusi LPG.

Luziah, Koordinator Keasdepan Bidang Industri Energi, Minyak dan Gas Kementerian BUMN, menekankan pentingnya membangun infrastruktur energi yang tepat dan efisien, dengan komitmen yang kuat dari PIS sebagai Subholding IML dan kesiapan PKT mengelola 6 terminal. “Kementerian BUMN yakin akan kehandalan operasional terminal tersebut dan melakukan langkah-langkah pengembangan strategis lainnya,” ujar Luziah.

Terminal LPG Refrigerated Tuban saat ini dalam tahap pembangunan. Meliputi sarana fasilitas 2 tangki refrigerated berkapasitas 44.000 MT dan 2 tangki pressurized berkapasitas 2.500 MT serta didukung 3 jeti yang berkapasitas 65.000 DWT. Terminal LPG Tuban ditargetkan selesai tahap commisioning dan beroperasi penuh pada tahun 2024.

Dihari yang sama, Direktur SDM Pertamina (Persero) Erry Sugiharto, didampingi Direktur Utama PIS Erry Widiastono, Direktur Perencanaan Bisnis Wisnu Medan Santoso, Komisaris PIS Achmad Hidayat, dan Direktur SDM Pertamina Power Indonesia (PPI) Said Reza Pahlevy juga melaksanakan kegiatan MWT di Integrated Terminal Tanjung Uban, Kepri yang juga merupakan salah satu dari 6 terminal yang dialihkan kepada PIS.

“Penyiapan dan pemenuhan manpower yang capable menjadi faktor prioritas dalam pengelolaan 6 terminal yang sekarang di kelola oleh PKT dibawah Subholding IML, hal ini akan kita bahas di tingkat Direksi, sehingga transisi dan transfer terminal tidak mengganggu operasional,” kata Erry Sugiharto.

Erry Widiastono menambahkan bahwasanya dibutuhkan kesiapan SDM, baik dari PIS maupun dari holding Pertamina untuk mewujudkan operational excellence dan upgrading terminal untuk menangkap peluang kerja sama dengan pihak ketiga khususnya dengan Skema Supplier Held Stock. Selain melihat kehandalan sarfas, kunjungan ini juga menjajaki sinergi PIS Subholding IML dengan PPI terkait pembangunan Pembangkit Listrk Tenaga Surya (PLTS) di Tanjung Uban.