JAKARTA – ExxonMobil Cepu Limited (ECML) sudah menjalin kesepakatan dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) untuk monetisasi gas dari lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Produksi gas dari blok Cepu untuk komersialisasi ini merupakan langkah yang ditempuh Exxon dalam proses peningkatan produksi minyak.

Wahju Wibowo, Deputi Eksploitasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), mengungkapkan bahwa Exxon telah bernegosiasi dengan Pertagas untuk bisa menyalurkan gas yang akan dihasilkan dari program kerja terbaru di Cepu. Program kerja ini memang pada awalnya bertujuan meningkatkan produksi minyak, namun terdapat kandungan gas cukup tinggi di reservoir.

“Produksi gasnya 10 MMscfd kalo gak salah 20 krn kan CO2-nya tinggi, gas yang dijual itu jadi 10 MMscfd. Sudah deal dengan Pertagas (pembeli gas) negosiasi sudah dilakukan,” kata Wahju ditemui di Kementerian ESDM, Selasa (12/12).

Exxon sendiri harus membangun fasilitas tambahan untuk mengolah gas tersebut. Rencananya fasilitas pengolahan gas tersebut akan rampung pada tahun 2027. “Sekarang ada project menjual gas. Kalau ada sebagian yang dijual, gasnya dapat revenue, minyak ikutannya juga ngikut. Tapi apakah bisa naik produksi Cepu kaya dulu lagi? enggak, ini dalam rangka turunnya begini itu bisa lebih landai. itu onstream 2027,” jelas Wahju.

Adapun tambahan produksi minyak yang bisa dihasilkan jika Exxon membangun fasilitas pengolahan gas tersebut berkisar antara 8-13 ribu barel per hari (BPH).

“Itung-itungan saya begitu itu produksi kalau nggak salah bisa 8-13 ribu bph, minyaknya ya. Tapi kan ini sudah turun, nambah dikit nanti, abis itu turun lagi,” jelas Wahju. (RI)