Kegiatan eksplorasi dan produksi migas di Indonesia.

Kegiatan eksplorasi dan produksi migas di Indonesia.

JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan investasi sebesar US$ 25,64 miliar, dalam berbagai kegiatan eksplorasi dan produksi sepanjang 2014. Di tahun lalu, kegiatan di sektor ini mencatatkan penggunaan komponen dalam negeri hingga US$ 5,312 miliar, dari keseluruhan belanja hulu migas yang mencapai US$ 11,78 miliar.  

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas, Johannes Widjonarko mengungkapkan, penetapan investasi di sektor hulu migas sebesar US$ 25,64 miliar di 2014 ini, dalam rangka mengejar target yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan wakil rakyat.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014, ditargetkan lifting minyak (minyak bagian negara) sebesar 870.000 barel per hari, dan lifting gas sebesar 7.175 juta british thermal unit per hari (bBtud). Jumlah ini setara 2.110.000 barel ekuivalen minyak per hari. Target penerimaan negara dari penjualan minyak dan gas itu sebesar US$ 30,6 miliar di 2014.

Dari jumlah investasi yang ditetapkan sebesar US$ 25,64 miliar di 2014, kata Widjonarko, sebesar US$ 3,84 miliar diikhtiarkan untuk memacu eksplorasi (pencarian dan pembuktian cadangan baru minyak dan gas), US$ 1,6 miliar untuk keperluan administrasi, US$ 5,3 miliar untuk pengembangan, dan US$ 14,9 miliar untuk memacu produksi.

Rencana kegiatan yang akan dilakukan antara lain, survei seismik dua dimensi (2D) sepanjang 9.020 kilometer (km), seismik tiga dimensi (3D) seluas 11.633 km persegi, pengeboran eksplorasi sebanyak 205 sumur, pengembangan 1.364 sumur, kerja ulang (work over) di 932 sumur, serta perawatan (well services) di 33.060 sumur.

“Angka investasi di 2014 ini sesuai pembahasan rencana kerja dan anggaran (work program and budget/WP&B) antara SKK Migas dan kontraktor kontrak kerjasama (KKKS). Jumlahnya naik 32 persen jika dibandingkan realisasi investasi 2013 yang sebesar US$ 19,342 miliar,” kata Widjonarko di Jakarta, Rabu, 1 Januari 2014.

Dari realisasi investasi di 2013, untuk kegiatan eksplorasi sebesar US$ 1,877 miliar, administrasi US$ 1,199 miliar, pengembangan US$ 4,306 miliar, dan produksi sebanyak US$ 11,96 miliar.

“Investasi di sektor hulu migas menunjukkan tren meningkat beberapa tahun terakhir. Pada 2010, investasi tercatat US$ 11,031 miliar, 2011 naik menjadi US$ 13,986 miliar, dan meningkat lagi US$ 16,543 miliar pada 2012. Kita terus menggenjot investasi utamanya dalam eksplorasi untuk penemuan cadangan baru,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Bagian Humas SKK Migas, Elan Biantoro mengungkapkan, sepanjang 2013 total nilai pengadaan barang dan jasa di sektor hulu migas pada 2013, mencapai US$ 11,78 miliar. Dari jumlah itu, sebanyak 56,42% dibelanjakan di dalam negeri.

SKK Migas terus mendorong peningkatan penggunaan Total Komponen Dalam Negeri (TKDN) guna menciptakan multiplier effect (dampak positif ekonomi bagi sektor lainnya) yang lebih besar dari operasi hulu migas di Indonesia.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)

Berita terkait:

TKDN Kegiatan Hulu Migas Pada 2013 Mencapai 56% : https://www.dunia-energi.com/tkdn-kegiatan-hulu-migas-pada-2013-mencapai-56/