JAKARTA – Kabar duka kembali datang dari industri hulu migas di Tanah Air. Seorang pekerja di Blok Rokan dikabarkan meninggal dunia akibat kecelakaan kerja. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengaku prihatin dengan atas insiden tersebut. Saat dikonfirmasi, dia mengungkapkan hingga kini proses investigasi kecelakaan kerja tersebut masih dilakukan oleh manajemen Pertamina Hulu Rokan (PHR) selaku operator blok tersebut. Dwi juga memastikan kegiatan operasi di Blok Rokan tetap berjalan karena hanya di lokasi insiden saja yang diberhentikan sementara.

“Ada kecelakaan kerja di kegiatan pengeboran, tetapi tidak mengganggu produksi. Kecelakaan sedang diinvestigasi. Yang di berhentikan rig yang bersangkutan untuk keperluan evaluasi. Rig untuk well service,” kata Dwi, kepada Dunia Energi, Kamis (19/1).

Sementara itu, Rudi Affirianto, Corporate Secretary PHR, mengungkapkan bahwa manajemen memyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas meninggalnya salah seorang pegawai mitra kerja di lokasi rig sumur 5D-28 Kampung Minas Barat, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, pada Rabu, 18 Januari 2023. Dia menuturkan Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin secara langsung menyampaikan belasungkawa kepada anggota keluarga korban saat ditemui di Puskesmas Minas.

“Atas nama pribadi dan segenap pekerja PHR dan Pertamina, kami mendoakan semoga beliau diberikan tempat paling baik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan,” kata Rudi.

Menurut Rudi, PHR memberikan perhatian serius terhadap kejadian ini. Berkolaborasi dengan Polda Riau, proses investigasi secara menyeluruh saat ini sedang berjalan. Pihak manajemen PHR juga meminta seluruh kru untuk melakukan safety stand down. “Hal ini adalah bentuk empati terhadap almarhum melalui doa bersama dan belajar dari kejadian tersebut sebagai pengingat seluruh pekerja agar senantiasa menjaga fokus dan memastikan lingkungan kerja yang selamat,” ungkap Rudi.

Rizal D Nasution, Pjs EVP Upstream Business WK Rokan, dalam laporannya kepada Dirut PHR dan jajaran pimpinan Subholding Upstream (SHU) mengatakan kejadian fatality menimpa seorang floorman DS, berusia 22 tahun, di Rig ACS-06 pada Rabu pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Pada saat itu, Full Opening Safety Valve (FOSV) terjatuh dan mengenai floorman yang berada di Working Platform (WPF). DS merupakan karyawan PT Asrindo Citraseni Satria (ACS).

Menurut dia, setelah selesai pekerjaan run in hole Electrical Submersible Pump (ESP) dan absorber wheel diturunkan, kru memposisikan kembali air hoist ke center well. Pada saat proses itu, kru menggunakan FOSV sebagai pemberat. Ketika driller mengangkat air hoist, alat tersebut tersangkut di area monkey board dan kemudian FOSV terlepas sehingga mengenai seorang pekerja yang berada di WPF.

“Penanganan insiden dengan melakukan pertolongan pertama di lokasi dan langsung mengevakuasi korban menuju klinik PHR Minas. Kemudian melaporkan kepada Pimpinan PHR membarikade dan mengamankan lokasi kejadian, mengumpulkan data untuk proses investigasi, serta elakukan pendampingan keluarga dengan keluarga korban,“ lapor Rizal.(RI)