JAKARTA – Teknologi Carbon Capture Storate (CCS) dipastikan akan diterapkan di Proyek Gas Abadi Masela setelah persetujuan rencana pengembangan atau Plan of Development (POD) juga telah disetujui pemerintah pada November lalu.

Rencananya fasilitas CCS ini akan memiliki kapasitas tampung mencapai CO2 yang akan dibangun nanti sebesar 1,08 Giga Ton untuk menampung CO2 dari gas lapangan Abadi.

Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), mengungkapkan dengan kapasitas sebesar itu maka Blok Masela juga berpotensi menjadi hub CCS di masa depan. Tentu ini menjadi peluang bisnis baru yang bisa digarap oleh operator blok Masela.

“Akan dipakai (fasilitas CCS) untuk CO2 Abadi Masela hanya 80 juta ton. Ada peluang 1 Giga Ton untuk Hub CCS. Ini ada bisnis baru di area ini sekarang memang belum terlihat tapi nanti ini bagus dari sisi komersialisasi,” jelas Dwi dalam konferensi pers di kantor Inpex di Jakarta, Kamis (28/12).

Menurut Dwi CCS Hub pada Proyek Abadi Masela menambah daftar proyek CCS yang sedang dibangun di industri hulu migas. Sebelumnya ada juga proyek CCS dikerjakan oleh BP di Papua. “Sekaligus menegaskan keberpihakan dan kontribusi industri ini dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung Pemerintah dalam mencapai net zero emission di tahun 2060”, ujar Dwi.

Dalam skema pengembangan lapangan Abadi, nantinya ada dua lokasi pengembangan pertama selain di laut sebagai lokasi kepala sumur serta Floating Production Storage and Offloading (FPSO) untuk menyimpan gas sementara kemudian akan dialirkan ke Onshore LNG (OLNG) fasilitas pengolahan gas di pulau Tanimbar melalui pipa sepanjang 180 km. Nantinya juga akan dibangun pipa CO2 untuk mengalirkan CO2 yang telah diurai di fasilitas OLNG.

“Ada komponen CO2 pipeline dari OLNG ke injection well atau ke dalam reservoir,” kata Henry Banjarnaho, VP Corporate Service Inpex Masela Ltd.

INPEX dan para mitranya yaitu Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Petronas akan melanjutkan operasi termasuk beberapa kegiatan di lokasi serta mempersiapkan pekerjaan FEED yang akan dikerjakan paling tidak selama dua tahun, keputusan investasi akhir / Final Investment Decision (FID) tahun 2026 dan memulai produksi pada tahap awal pada kuartal akhir tahun 2029 setelah menyelesaikan persiapan yang diperlukan termasuk kegiatan pemasaran dan pembiayaan. (RI)