JAKARTA – PT Pertamina Lubricants meluncurkan produk inovasi ramah lingkungan bernama Diesel Exhaust Fluid (DEF) yang dirancang untuk mendukung sektor pertambangan dan transportasi memenuhi standar emisi Euro 5. Produk ini menggunakan bahan dasar urea yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Peluncuran ini merupakan bagian dari upaya Pertamina untuk mengurangi emisi gas berbahaya dari kendaraan diesel.

Diesel Exhaust Fluid (DEF) khusus digunakan pada kendaraan dengan teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR). Teknologi ini membantu mengurangi emisi nitrogen oksida (NOx) yang menjadi salah satu penyebab polusi udara. DEF menjadi solusi penting seiring meningkatnya penggunaan mesin diesel modern dengan standar emisi yang lebih ketat. Pertamina optimis produk ini akan memberikan manfaat signifikan bagi lingkungan dan industri.

Werry Prayogi, Direktur Utama Pertamina Lubricants, DEF memiliki potensi pasar yang besar di Indonesia. Perusahaan menargetkan volume pasar hingga 18.000 kiloliter per tahun untuk produk ini. “Peluncuran DEF juga menjadi bukti komitmen Pertamina mendukung lingkungan yang bersih dan berkelanjutan. Dengan inovasi ini, Pertamina berharap dapat memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang,” saat peluncuran DEF di Jakarta, Senin (9/12/2024).

Werry menegaskan, dalam pengembangan DEF, Pertamina bekerja sama dengan Pertamina Research Technology and Innovation serta Pupuk Kujang Cikampek. Kolaborasi ini memastikan kualitas produk dengan bahan baku Low Biuret Urea yang berkualitas tinggi. Sinergi ini juga memperkuat ekosistem industri hijau di Indonesia. DEF menjadi salah satu langkah strategis untuk memproduksi solusi lokal yang kompetitif.

Produk DEF juga mendukung kebijakan pemerintah terkait peralihan standar emisi ke Euro 5 pada tahun 2027. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mendorong pengurangan emisi kendaraan diesel secara bertahap. DEF diharapkan membantu Indonesia mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060. Dengan peluncuran ini, Pertamina menunjukkan dukungan nyata terhadap visi keberlanjutan nasional.

Sektor pertambangan menjadi salah satu target utama pasar DEF yang memiliki potensi besar. Kendaraan berat seperti Volvo, Scania, Mercedes-Benz, Hino, dan UD Truck telah menggunakan teknologi SCR. “Produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan kendaraan diesel generasi terbaru di industri tersebut. Dengan DEF, emisi kendaraan berat dapat ditekan secara signifikan,” katanya.

Atoy Saturi, VP Key Account Management Pertamina Lubricants, menjelaskan uji coba DEF menunjukkan hasil yang menjanjikan. Penggunaan DEF terbukti mampu mengurangi kadar NOx pada emisi gas buang. Hal ini memberikan dampak positif terhadap kualitas udara, terutama di wilayah dengan aktivitas kendaraan berat. Pertamina optimistis DEF akan diterima baik oleh pasar.

Pertamina memproyeksikan penjualan DEF mencapai 3 juta liter pada 2025 dengan pangsa pasar 15%. Pertumbuhan ini diprediksi akan terus meningkat seiring penerapan regulasi emisi yang lebih ketat. DEF menjadi bagian penting dari strategi bisnis Pertamina untuk memperluas portofolio produk hijau. Dengan harga Rp16.000 per liter, produk ini sudah tersedia melalui distributor resmi.

Transformasi Pertamina Lubricants mencakup inisiatif penambahan produk ramah lingkungan seperti DEF. Peluncuran ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. DEF tidak hanya menawarkan solusi praktis bagi pelanggan, tetapi juga menjadi kontribusi nyata untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Hal ini menjadi langkah penting menuju industri yang lebih hijau.

Pertamina terus berinovasi untuk mendukung keberlanjutan sambil menjaga daya saing di pasar. DEF adalah bukti bahwa produk lokal mampu memenuhi standar internasional yang tinggi. Dengan kerja sama berbagai pihak, Pertamina yakin dapat memenuhi kebutuhan pasar secara optimal. Inovasi seperti DEF akan menjadi penggerak utama transformasi industri di Indonesia.

Melalui peluncuran DEF, Pertamina Lubricants menunjukkan keseriusannya dalam menciptakan solusi yang berdampak luas. Produk ini tidak hanya memenuhi kebutuhan industri, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Dengan terus mendukung regulasi pemerintah, Pertamina membangun masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. (DR)