JAKARTA – Program pengembangan pertanian rakyat di kabupaten Boyolali yang diinisasi oleh PT Pertamina Patra Niaga (PPN), Subholding Commercial and Trading Pertamina terus menunjukkan dampak positif bagi masyarakat.

Sri Nur Hidayati, Manager CSR dan SMEPP PPN, mengungkapkan pada program pemberdayaan, Fuel Terminal (FT) Boyolali berfokus pada penyelesaian permasalahan lingkungan, pertanian dan peternakan serta pengentasan kemiskinan kelompok rentan (Peyandang Disabilitas, Lansia, Janda).

“Inovasi program berupa kegiatan integrated farming inklusi berbasis ekonomi sirkular yang disebut dengan Setara : Pandawa Patra (Sekolah Tani Rakyat: Pasukan Inklusi Peduli Alam Bawana) dengan mengintegrasikan berbagai sumberdaya seperti pembibitan, hidroponik, sistem pemanenan air hujan dan biogas komunal yang menguntungkan sehingga dapat mengurangi limbah dan pencemaran,” kata Nur disela DETalk bertema Environmental Management Exellence: Learning from Industry Leaders at PROPER 2023, Selasa (9/1).

Selain itu, dalam program tersebut ada integrated farming inklusi didukung dengan penggunaan aplikasi IoT (Internet of Thing) yang memudahkan peyandang disabilitas dan lansia dalam melakukan kegiatan pertanian hidroponik.

“Inovasi program Setara:Pandawa Patra juga mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Boyolali sebagai integrated farming inklusi pertama di Kabupaten Boyolali. Keberhasilan program ini juga dapat dilihat melalui hasil SROI dengan kategori tinggi yaitu 1 : 2,15,” jelas Nur.

Program itu juga yang mengantarkan PPN jadi salah satu perusahaan hilir migas paling sukses dalam pengakuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam ajang PROPER. Tahun lalu PPN sukses meraih predikat 12 PROPER Emas salah satunya diraih melalui program pertanian untuk disabilitas di Boyolali.

Program ini sendiri digagas lantaran PPN bersama pemerintah daerah setempat menilai persediaan bibit dan pupuk untuk pertanian yang berkurang. Lalu berdasarkan hasil Social Mapping 2022 dari Universitas Diponegoro juga terungkap adanya Kelompok rentan yakni disabilitas, janda dan lansia sebanyak 48 orang, terbatasnya aksesibilitas penyandang disabilitas dan lansia serta minimnya ketersediaan air dan limbah kotoran sapi yang mencemari lingkungan.

Sepanjang tahun 2023 lalu dilakukan peningkatan sarana dan prasarana pembibitan dan peternakan. “Dimana terdapat dua green house pembibitan dan hidroponik. 1 kelompok rentan menjadi mentor pembibitan. 1 inovasi dalam pertanian dan peternakan,” ungkap Nur.

Implementasi program untuk peningkatan kelompok rentan melalui pelatihan pembibitan dan peternakan, pelatihan penggunaan alat inovasi biogas . Adanya legalitas kelompok Pandawa Patra. Scalling dan ada enam kelompok yang sudah lakukan replikasi.

Keunggulan program setara dari sisi pertanian sudah berhasil melakukan pembibitan, okulasi tanaman untuk percepatan pertumbuhan dari 10 tahun menjadi 3 tahun. program tersebut melakukan kebaruan untuk hidroponik yaitu pengembangan dilakukan untuk area denagn pasokan air terbatas atau daerah gersang.

Biogas menggunakan limbah ternak untuk bahan bakar gas maupun listrik. Fast cooking produk sayuran siap masak pandawa patra sudah menerapkan aplikasi IoT utk memonitor tanaman. Dan spah sistem yangmendapatkan apresiasi dari dinas pertanian.

Perubahan sistemik program telah lahir perdes. FT Boyolali melakukan investasi modal pengetahuan, modal individu, modal sosial, modal infrastruktur, modal budaya dan modal finansial, Rp219 juta. Program yang digigas PPN berhasil mendorong adanya perubahan sistemik berupa adanya system baru pertanian terpadu inklusi yang berwawasan lingkungan dan melahirkan Perdes terkait pengelolaan lingkungan. “Kemudian mendapatkan manfaat senilai Rp471 juta,” ujar Nur.

Sementara itu, Sudharto P Hadi, Ketua Dewan PROPER Kementerian LHK, mengungkapkan dengan menerapkan inovasi sosial perusahaan akan mendapatkan value, manfaat langsung, mungkin dalam bentuk pasokan bahan baku, mungkin dalam bentuk pengurangan limbah mungkin juga dalam bentuk volume produk. “Karena volume produk digunakan dalam suatu suplemen untuk memproduksi sesuatu dalam konteks community development,” ujar Sudharto.

Dia menilai baik melalui eco inovasi maupun inovasi sosial perusahaan mendapatkan manfaat dalam bentuk efisiensi energi, penggunaan air, timbunan limbah, pengurangan emisi, dan manfaat dalam bentuk benefit yang bersifat natural secara langsung bersamaan dengan manfaat yang diperoleh oleh masyarakat.
“Dengan demikian maka sesungguhnya dengan Proper akan diperoleh sinergi antara ekonomi dan ekologi,” kata Sudharto. (RI)