BERAU – Ancaman kerusakan lingkungan tidak pernah luput dan kerap menjadi sorotan dari kegiatan tambang batu bara. Untuk itu pemulihan lahan bekas tambang dipastikan menjadi fokus untuk diimplementasikan perusahaan. Wilayah yang jadi salah satu sentra kegiatan tambang batu bara yakni Berau, Kalimantan Timur bahkan ada satu kondisi menarik terkait pemulihan lahan pasca tambang.

PT Berau Coal sukses mentransformasi lahan bekas tambang menjadi kembali menjadi lahan dengan bernilai dari sisi lingkungan dan ekologi. Blok 5 dan 6 di site Bilungan kini menjadi lapangan golf yang di dalamnya juga terdapat void atau kolam bekas tambang menjadi danau dimana saat ini menjadi tempat hidup berbagai jenis ikan mulai dari patin, emas.

Doddy Herika, Manager Mine Closure Departement Head Berau Coal, menceritakan blok 5 dan 6 site Bilungan adalah area yang pertama selesai ditambang oleh Berau Coal pada tahun 2005. Setelah program pasca tambang dijalankan melalui program Kawasan Pengembangan Masa Depan (Kembang Mapan).

Dia menjelaskan program Kembang Mapan sudah sesuai dengan aturan pemerintah terkait konvservasi lingkungan bekas tambang.

“Jadi kalau bukan kawasan hutan kita boleh reklamasi dalam bentuk lain untuk kembalikan nilai lingkungan dan ekologi. Perkebunan misalnya atau yang sifatnya budidaya, jadi area pariwisata, pemukimam boleh. Air lubang tambang bisa jadi danau pasca tambang, untuk perikanan sumber air dan lainnya,” ujar Doddy ditemui di area lapangan golf site Bilungan, Berau, Rabu (6/12).

Blok 5-6 sendiri memiliki luas 709 hektar (ha) terdiri dari pit ada disposal 663 ha ada kolam bekas tambang 46 ha. Area lapangan golf kini mencapai 55,38 ha dan sudah memiliki 18 Hole atau sesuai dengan standar lapangan golf internasional dengan fasilitas yang tersedia seperti Green Rough, Fairway, Bunker, dan area istirahat.

Kemudian di sekitar area danau di lakukan rehabilitas hutan menjadi area tangkapan air demi menjaga kualitas air.

Budidaya ikan di danau pasca tambang (Foto/Dok/Dunia Energi)

Terjaganya kualitas air ini dibuktikan dengan budidaya ikan yang sukses dijalankan di sana. Jadi jangan heran jika memancing di danau pasca tambang Berau Coal akan mudah mendapatkan ikan. Setiap tahunnya Berau Coal mampu memproduksi ribuan benih ikan yang dikembangkan menggunakan air danau pasca tambang. Ini membuktikan bahwa danau pasca tambang aman dan menjadi tempat hidup habitat hewan yang juga aman dikonsumsi manusia. Tahun ini saja ditargetkan 700 ribu benih ikan disebar di danau dan akan meningkat menjadi lebih dari 1 juta benih ikan pada tahun depan. Ikan-ikan tersebut juga aman dikonsumsi manusia.

“Kita libatkan pihak ketiga Universitas Mulawarman monitoring laju pertumbuhan perkembangan Ikan, lalu sudah diteliti dinas terkait kalau ikan-ikan di sini bisa dikonsumsi. Kami produksi benih tebar benih, 2023 target 700 ribu benih ikan semua all site,” ungkap Doddy.

Reklamasi pascatambang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memulihkan kondisi lingkungan yang telah terganggu akibat kegiatan pertambangan. Kegiatan reklamasi pascatambang meliputi berbagai hal, seperti rehabilitasi lahan bekas tambang, revegetasi, dan pemeliharaan dan pengawasan.

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bahkan telah menetapkan aturan teknis terkait Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara serta Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara.

Agus Cahyono Adi, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi dan Kerjasama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan dampak terhadap lingkungan atas kegiatan pertambangan diperlukan upaya untuk meminimalisirnya, misalnya dengan mereklamasi tambang pasca kegiatan. “Ini yang harus menjadi fokus kita bersama, bagaimana menjaga lahan untuk menjadi lebih stabil dan tentunya agar lahan lebih produktif menyerap tenaga kerja,” jelas Agus. (RI)