JAKARTA – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG/ITM) meyakini industri batu bara masih menarik sebagai sumber energi yang paling terjangkau dan handal di tengah transisi energi saat ini. Oleh karenanya, batu bara masih menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan ITM.

Yulius Gozali, Direktur ITM, mengungkapkan capaian kinerja Perusahaan sepanjang periode kuartal I-2024 mencatatkan total produksi sebesar 4,9 juta ton dan total penjualan sebesar 5 juta ton. Harga batu bara ITM pada periode kuartal I-2024 berada pada US$ 97/ ton.

“Kami tetap optimistis untuk mempertahankan target produksi dan penjualan tahun 2024 yang telah ditetapkan yakni sebesar 19,5 juta – 20,2 juta ton (produksi) dan 24,9 juta ton – 25,6 juta ton (penjualan),” ujar Yulius kepada Dunia Energi melalui pesan seluler.

Terkait belanja modal (capital expenditure/capex), ITM menganggarkan Us$96,5 juta untuk tahun 2024 dengan fokus alokasi biaya pada pengembangan bisnis utama. Proporsi alokasi belanja modal untuk pengembangan bisnis energi terbarukan mencapai 10%.

Yulius menekankan ITM masih akan memperkuat bisnis batu bara dengan tambang-tambang yang dimiliki saat ini untuk mendukung ketahanan energi nasional, sambil terus melaksanakan transformasi bisnis Perusahaan menjadi lebih hijau dan lebih pintar, atau greener and smarter.

“Pengembangan bisnis pertambangan non-batu bara saat ini masih dalam tahap review dan evaluasi,” kata Yulius.(RA)