JAKARTA – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya genjot penggantian kWh meter pelanggan untuk menjaga akurasi pengukuran penggunaan listrik. Sampai dengan bulan Juni tahun 2021 total meter yang diganti secara bertahap oleh PLN UID Jakarta Raya adalah sebanyak 83.085 meter yang terdiri dari 39.812 meter pascabayar dan 43.273 meter prabayar.

Doddy B. Pangaribuan, General Manager PLN UID Jakarta Raya, mengatakan ada beberapa kondisi yang mengharuskan PLN melakukan penggantian, antara lain apabila kWh meter dalam kondisi kaca buram atau pecah, kondisi kotor yang membuat stand meter sulit untuk dibaca, ditemukan kerusakan atau kelainan dalam meter, serta apabila kWh meter sudah masuk kategori tua.

Menurut Doddy, kategori kWh meter yang disebut tua adalah apabila melebihi usia 15 tahun untuk kWh meter pascabayar dan di atas 10 tahun untuk kWh meter prabayar. Penggantian yang sudah tua maupun rusak ini sendiri tidak dipungut biaya atau gratis.

“KWh meter merupakan aset PLN, kami bertanggungjawab pada pemeliharaannya, sedangkan tanggungjawab pelanggan adalah instalasi dalam rumah dan peralatan elektronik di dalamnya,” kata Doddy, Jumat (2/7).

Doddy menuturkan bagi pelanggan yang ingin mengetahui apakah kWh meternya termasuk kategori usia tua atau tidak, dapat melihat keterangan tahun pembuatan yang tertera pada kWh meter. Dia memastikan PLN kini terus berupaya untuk melakukan penggantian kWh meter pelanggan secara bertahap berdasarkan data yang sudah dimiliki PLN.

PLN kata Doddy juga tetap membuka berbagai channel untuk pelanggan yang ingin melaporkan perihal penggantian kWh meternya melalui Contact Center PLN 123, yaitu Telepon (kode area) 123, FB PLN 123, Twitter @pln_123, IG @pln123_official atau melalui aplikasi PLN Mobile.

“Tidak hanya penggantian meter saja, jika pelanggan mengalami kendala pada meternya juga dapat menghubungi salah satu channel Contact Center kami atau via aplikasi PLN Mobile,” kata Doddy.(RI)