JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan ada potensi minyak bumi di Papua yang jumlahnya sangat besar bahkan jika memang berhasil dibuktuikan akan menjadi temuan big fish yang sudah lama tidak terjadi di Indonesia.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, mengungkapkan ada pengembangan area Warim merupakan salah satu fokus area yang masuk dalam strategi jangka panjang pengembangan minyak di Indonesia. Berdasarkan data pemerintah, potensi minyak di Warim mencapai 25,968 miliar barel oil (MMBO)

“Jadi di Warim itu potensi minyak 25 miliar barel. Kalau betul-betul ada (dibuktikan), 20% aja bisa diambil, 5 miliar itu udah baik lah buat indonesia,” kata Arifin dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Senin (30/1).

Lebih lanjut, Dia menuturkan potensi di sana tidak hanya minyak tapi juga gas. Potensi gas di Warim dinilai jauh diatas blok Masela yang sekarang digadang-gadang bakal jadi pengembangan blok gas terbesar sepanjang sejarah Indonesia maupun Natuna dengan total potensi gas bumi sebesar 47,37 triliun kaki kubik (TCF).

“Natuna gasnya potensinya sampai 47 TCF. Ini dua kali dari masela dan sama dengan natuan cuma Natuna banyak CO2-nya,” ujar Arifin.

Sayangnya potensi besar wilayah Warin masih menyisakan ganjalan berupa ketersediaan lahan karena masih menjadi bagian taman nasional Lorentz.

Arifin menilai potensi besar di Warim sangat sayang jika tidak dimonetisasi. Dia semakin optimistis tersimpan cadangan migas dalam jumlah besar di Warim lantaran Papua Nugini juga sudah kembangkan potensi migasnya dengan skala besar.

“Ini kita akan mencoba karena kita tahu kalau kita tidak mengoptimalkan sumber alam kita , kita akan kehilangan devisa untuk impor. tentu saja harus kita antisipasi. kita sedang mengupayakan berbicara dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tapi ini juga terkait penetapan dari Unesco, kita berharap akan ada solusi yang baik gimana kita bisa memanfaatkannya,” jelas Arifin. (RI