NEW YORK– Harga minyak mentah bervariasi pada penutupan perdagangan Rabu atau Kamis (25/4) pagi WIB, dengan minyak mentah AS turun setelah data menunjukkan terjadi lonjakan dalam persediaan minyak mentah AS, sementara Brent menguat didukung kekhawatiran pengetatan pasokan.

Laporan yang dikutip Xinhua menyebutkan, harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2019, turun US$0,41 menjadi menetap pada US$65,89 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni naik tipis US$0,06 menjadi ditutup pada US$74,57 per barel di London ICE Futures Exchange.

Persediaan minyak mentah AS meningkat selama pekan yang berakhir 19 April, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam sebuah laporan mingguannya pada Rabu (24/4).

Menurut Weekly Petroleum Status Report, persediaan minyak mentah komersial AS, tidak termasuk dalam Cadangan Minyak Bumi Strategis, naik 5,5 juta barel dari minggu sebelumnya. Angka ini dengan mudah melampaui perkiraan para analis untuk kenaikan 1,3 juta barel.

Lonjakan persediaan minyak mentah AS agak mengimbangi kekhawatiran tentang pengetatan pasokan yang dihasilkan dari pengurangan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sanksi-sanksi AS terhadap Venezuela dan Iran, para ahli mencatat.

Harga minyak memperoleh dukungan besar minggu ini, setelah pemerintah AS mengatakan tidak akan lagi memberikan keringanan sanksi-sanksi untuk pembelian minyak mentah dari Iran.

Langkah baru Washington untuk menekan Iran telah meningkatkan kekhawatiran bahwa hal itu dapat menyebabkan harga minyak dan bensin lebih tinggi.

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan dalam sebuah pernyataannya pada Selasa (23/4) bahwa pasar sekarang dipasok secara memadai, menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau pasar minyak dengan cermat dan siap bertindak jika perlu untuk memastikan pasar tetap dipasok dengan baik. (RA)