JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan pipa gas transmisi ruas Dumai – Sei Mangkei bisa dilakukan pada tahun 2024 dan selesai tahun 2027.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, menyatakan keberadaan pipa tersebut sangat penting untuk menjamin cadangan gas yang baru ditemukan seperti di wilayah Andaman bisa termonetisasi. “Tahun 2024 ini (mulai dibanguin) sedang tahap penyiapan,” kata Arifin ditemui di Kementerian ESDM akhir pekan lalu.

Dia menegaskan dengan terbangunnnya ruas pipa maka industri di sepanjang pipa nanti juga akan terbangun. “Jadi nanti kalau ada gas itu, selain nanti untuk bikin pabrik pupuk dan juga petrochemical di lhokseumawe (Aceh) dan area yang sekarang,” ujar dia.

Total anggaran yang akan dipakai untuk pembuatan pipa gas Dumai-Sei Mangke sebesar Rp6,6 triliun, dan akan menyalurkan potensi gas bumi dari Wilayah Kerja (WK) Agung dan Andaman di Aceh untuk dimanfaatkan di Jawa dan Sumatera.

Lebih lanjut Arifin mengatakan jika proyek pipa gas Dumai – Sei Mangke sudah selesai, maka jaringan pipa gas bumi akan tersambung dari Aceh hingga Jawa Timur. Seiring dengan penyelesaian ruas pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap I yang telah selesai pada tahun 2023 dan pipa gas bumi Cisem Tahap II yang dijadwalkan rampung tahun 2025.

Jika infrastruktur gas bumi sudah tersambung, sambungnya, maka masyarakat juga akan menerima manfaat dari hal tersebut, karena bisa dimanfaatkan untuk pembangunan jaringan gas bumi (jargas) rumah tangga di jalur pipa gas bumi, untuk mengungari ketergantungan LPG.

“Ini ke depannya yang kita bikin mudah, sehingga affordable buat masyarakat, dan harganya bisa kompetitif dan bisa lebih murah dibandingkan dengan LPG,” jelasnya. (RI)