BELUM genap 18 bulan menjabat General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), kontaktor kontrak kerja sama yang mengelola Wilayah Kerja Mahakam di Kalimantan Timur, sekaligus anak usaha PT Pertamina Hulu Indonesia. Tapi, petinggi Subholding Upstream Pertamina (PT Pertamina Hulu Energi) melakukan mutasi/rotasi sejumlah GM. Salah satunya GM PHM Agus Amperianto. Per awal Februari 2022, mantan GM Pertamina EP Asset 4 itu dimutasi menjadi GM Zona 4. Zona 4 adalah bagian dari Region 1-Sumatera (PT Pertamina Hulu Rokan) yang mengelola beberapa field di wilayah Sumatera Bagian Selatan seperti Prabumulih Field, Pendopo Field, Limau Field, Ramba Field, Adera Field, dan Participating Interest Wilayah Kerja Corridor.

Sebelum geser menjadi GM Zona 4 Region 1-Sumatera, Agus sejatinya menunjukkan kinerja moncer. Itu terbukti saat menjadi GM PHM berhasil meningkatkan produksi, khususnya minyak dari WK Mahakam yang berkontribusi besar terhadap pendapatan PHI. Hebatnya lagi, dalam ajang PROPER yang diadakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Agus berhasil membawa PHM meraih dua predikat EMAS melalui Lapangan BSP dan South Processing Unit. Sebelum itu, saat menjabat Field Manager, Agus juga berhasil membawa Rantau Field Pertamina EP Asset 1 meraih PROPER Emas pada 2015. Saat memimpin Pertamina EP Asset 4, Agus juga berhasil menaikkan produksi Lapangan Sukowati di Bojonegoro, Jawa Timur setelah produksinya turun sebelum dialihkelola oleh Pertamina EP pada 2018 dari operator lama.

Apa saja upaya mantan Ramba Field Manager Pertamina EP Asset 1 dan Cepu Field Manager Pertamina EP Asset 4 untuk menaikkan produksi dan meraih PROPER Emas bagi Zona 4 tahun ini? Berikut wawancara wartawan Dunia-Energi Dudi Rahman dengan Agus Amperianto, Minggu (13/02/2022). Petikannya:

Apa saja rencana kerja Anda dalam memimpin Zona 4 Region 1-Sumatera Subholding Upstream Pertamina?
Kami menyusun prioritas dalam melaksanakan program jangka pendek dan menengah untuk meraih target produksi Zona 4-Region 1 Sumatera.

Apa yang menjadi skala prioritas Anda mencapai target produksi Zona 4?
Ada beberapa. Pertama, memperkuat dukungan dan kerja sama dengan para pemangku kepentingan di wilayah setempat dan memetakan need pemangku kepentingan yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan operasional produksi migas di Zona 4. Kedua, memprioritaskan penyelesaian pembebasan lahan untuk aktivitas drilling & well intervention sehingga target produksi dan tata waktu pekerjaan tepat waktu. Ketiga, meningkatkan kinerja operasi dan proses bisnis pendukung untuk tetap fokus dalam menetapkan target dan business support yang relevan. Keempat, melakukan pembinaan dan kerja sama positif terhadap semua pemegang wilayah kerja sama operasi (KSO) di area Zona 4, untuk memenuhi komitmen target produksi dan tetap comply terhadap peraturan dan undang-undang.

Selain itu?
Ada juga prioritas kami untuk mengoptimalkan lapangan produksi eksisting, melanjutkan program kerja eksplorasi secara masif di wilayah Zona 4, transformasi resources to production, serta memanfaatkan teknologi untuk implementasi enhanced oil recovery (EOR). Kami juga tentu saja melaksanakan arahan Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan (PHR) dengan prinsip SUMATERA; SUstain, Massive, To grow, Efficient, Resilient, Aggresive.

Target produksi minyak Zona 4 tahun ini lebih tinggi dibandingkan realisasi 2021. Dari field mana saja produksi itu nanti berasal?
Target produksi tahun 2022 Zona 4 (RKAP) untuk minyak sebesar 23.696 barrell oil per day (bopd) dan gas sebesar 497 million standard cubic feet per day (mmscfd). Produksi ini berasal dari lapangan-lapangan Prabumulih, Limau, Pendopo, Adera, Ramba, Ogan Kmering & Raja Tempirai, Unitisasi Suban, Participating Interest WK Corridor, dan mitra kerja sama operasi (KSO) sebanyak sembilan mitra.

Field mana yang jadi andalan Zona 4?
Lapangan-lapangan tersebut di atas memiliki karakteristik masing-masing dan semuanya memiliki peran penting di dalam menyumbang pencapaian produksi Zona 4. Namun apabila diranking, tiga lapangan di Zona 4 penghasil minyak terbesar yaitu Prabumulih, Ramba, dan Limau. Sedangkan untuk gas, bersumber dari Pendopo dan Prabumulih.

Berapa target untuk field tersebut?
Untuk minyak, target produksi pada 2022 Prabumulih sebesar 8.198 bopd, Ramba 4.352 bopd, dan Limau 4.237 bopd. Untuk gas, target produksi Pendopo sebesar 174 mmscfd dan Prabumulih 136 mmscfd.

Mengapa untuk gas target tahun ini lebih rendah dari tahun lalu?
Strategi ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga produksi gas dari lapangan Pendopo, khususnya struktur Musi dengan pertimbangan maintenance reservoir dan operasional surface facility yang tersedia. Di samping itu, langkah ini dilakukan untuk mengimbangi kemampuan konsumen untuk menyerap gas.

Apa upaya Anda untuk mencapai target produksi minyak dan gas tahun ini?
Tentu saja dengan mempertahankan produksi eksisting dengan menahan laju decline produksi dan menurunkan low & off sumur, baik akibat subsurface maupun akibat surface. Selain itu
memastikan realisasi setiap rencana kerja pengeboran, workover, dan well intervention dapat berjalan sesuai dengan target waktu dan produksi dengan penyelesaian permasalahan non-teknis; seperti pengadaan lahan dan perizinan; sehingga tidak menunda realisasi kinerja pengeboran pada 2022.

Apa upaya Anda mengatasi tantangan yang mungkin muncul untuk mencapai target produksi?
Memastikan keandalan artificial lift; melalui penyesuaian antara peralatan dengan kondisi reservoir dan uji coba teknologi dengan konsep NCNP untuk penyelesaian masalah scale, sand, dan HPPO sehingga life time sumur lebih panjang. Selain itu, memperkuat koordinasi internal dengan fungsi terkait, SKK Migas, dan pemangku kepentingan untuk percepatan pengadaan lahan dan perizinan sehingga tata waktu pengeboran bisa dilaksanakan tepat waktu.

Brapa Anggaran Belanja Investasi (ABI) dan Anggaran Belanja Operasi (ABO) Zona 4 tahun ini dan alokasinya untuk apa?
Berdasarkan data dari fungsi Finance Zona 4, ABO Zona 4 tahun ini sebesar US$377 juta; tentunya untuk aktivitas operasional produksi migas dan manpower. Sedangkan ABI sebesar US$229 juta yang dialokasikan untuk aktivitas pengeboran, perbaikan fasilitas produksi, flowline, dan aktivitas sejenis.

Berapa target revenue Zona 4 tahun ini? Kontribusi terbesar untuk field mana?
Target revenue Zona 4 pada 2022 sebesar US$1,20 miliar (atau sekitar Rp17,4 triliun dengan kurs Rp14.500/dolar AS, red). Lapangan-lapangan yang dikelola Zona 4 semuanya memiliki peran penting di dalam menyumbang pencapaian produksi dan revenue. Namun memang tidak bisa dimungkiri bahwa empat kontributor teratas bersumber dari lapangan Pendopo, Prabumulih, Unitisasi Suban, dan participating interest WK Corridor.

Bagaimana dengan realisasi revenue dan net profit (unudited) Zona 4 tahun lalu?
Revenue Zona 4 pada 2021 sebesar US$ 1,26 miliar dengan EBITDA berada di angka US$903 juta dan net profit di atas US$350 juta. Kontribusi net profit empat teratas bersumber dari lapangan Pendopo, Prabumulih, Unitisasi Suban, dan participating interest WK Corridor.

Anda dikenal sebagai salah satu pimpinan di Grup PHE yang sangat konsern dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, bahkan sempat meraih PROPER Emas waktu menjadi Rantau Field Manager Pertamina EP Asset 1 dan dua PROPER Emas saat menjabat GM PT Pertamina Hulu Mahakam. Apa upaya Anda agar Zona 4 pada 2022 dapat meraih PROPER Emas setelah tahun lalu hanya kandidat Emas melalui Prabumulih Field dan Limau Field?
Meraih PROPER Emas memiliki tantangan tersendiri. Selain excellent dan beyond comply dari sisi operasional dan lingkungan, juga harus excellent dan beyond comply dari sisi sosial. Kunci utamanya adalah memastikan bahwa perusahaan memenuhi dan bahkan beyond comply terhadap ketentuan perundang-undangan terkait lingkungan dan sosial. Di samping itu, perusahaan turut berkontribusi dalam menjawab isu sustainable development goals (SDGs), kebencanaan, serta inovasi sosial. Prestasi tersebut diraih atas kerja keras tim. Seluruh fungsi berkontribusi di dalam pencapaian PROPER Emas. Ini yang akan kami terapkan juga untuk mengupayakan pencapaian PROPER Emas di lapangan Prabumulih dan Limau. Dua lapangan ini mempunyai modal dasar yang kuat.

Mitra binaan Limau Field (kiri dan tengah) dan Kepala Desa Karya Mulya Kecamatan Rambang Kapak Tengah, Kota Prabumulih (kanan). (foto: Dudi Rahman)

 

Apa upaya Pak GM agar Zona 4 tahun ini dapat merealisasikan PROPER Emas?
Lapangan Prabumulih akan mengangkat program Pengolahan Sampah Terpadu (PESAT) sebagai program unggulan PROPER. Ada dua strategi yang dilakukan. Pertama, Plastik Daur Ulang (PAK DALANG), memastikan bahwa sampah plastik diolah menjadi bijih plastik dan dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk jadi, seperti meja dan kursi. Selain itu, PAK DALANG akan direplikasikan ke kelompok binaan lain sehingga kebermanfaatan secara lingkungan, sosial, dan ekonomi makin meluas dan meningkat. Kedua, Sampah Jadi Berkah (SARAH), menekankan pengolahan sampah organik untuk menunjang sektor pertanian. Sedangkan lapangan Limau akan mengangkat tiga program. Pertama, Masyarakat Peduli Api (MAS PEPI), membentuk kelompok masyarakat terlatih dan bersertifikasi dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sehingga dapat membantu pemerintah daerah dan perusahaan menangani isu karhutla dan mengedukasi masyarakat terkait aspek safety. Kedua, pengembangan batik khaman dengan penggunaan bahan-bahan pewarna alami. Ketiga, pengembangan pertanian komoditas jagung, dari sisi hulu ke hilir.

Program Unggulan Prabumulih Field. (foto: Dudi Rahman)

Apa kendala yang mungkin dihadapi untuk mencapai target PROPER Emas bagi Prabumulih Field dan Limau Field?
Untuk lapangan Prabumulih, tantangan kami adalah bagaimana mempromosikan produk-produk mitra binaan agar bisa dikenal dan diterima kalangan umum. Kami memfasilitasi mitra binaan agar produk-produknya mendapat izin PIRT dan sertifikat Halal. Selain itu, kami memfasilitasi mitra binaan dengan penyediaan tempat jualan dan menghubungkan mitra binaan dengan toko retail dan pusat perbelanjaan setempat. Untuk meningkatkan produksi pertanian, kami memfasilitasi mitra binaan untuk berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait agar mendapat izin perluasan lahan pertanian. Untuk lapangan Limau, tantangan kami terkait pemasaran produk mitra binaan. Kami membantu mitra binaan dalam pembuatan PIRT untuk produk olahan makanan dan pengurusan hak paten untuk motif batik. Di samping itu, kami memfasilitasi mitra binaan dengan membangun jaringan dan kerja sama dengan dinas terkait di pemerintahan, membangun jaringan ke toko retail dan pusat perbelajaan. (*)