YOGYAKARTA – PT Geo Dipa Energi (Persero) menggandeng Geo Flow Imaging, Ltd dan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengembangkan teknologi yang mampu mendeteksi titik sumber panas bumi secara lebih akurat. Kerjasama tersebut dilakukan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama dalam bentuk Kajian Peningkatan Keandalan Perencanaan Panas Bumi melalui Kegiatan Proof of Concept, di ruang sidang Dekanat, Kampus FMIPA UGM, Kamis (2/3).

Kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka mengakselerasi dan meminimalisir risiko pada kegiatan eksplorasi panas bumi.

Yudistian Yunis, Plt Direktur Utama, Geo Dipa, mengungkapkan melalui teknologi yang digunakan, diharapkan data-data yang didapatkan akan lebih akurat.

Pemerintah kata dia sudah melakukan berbagai upaya untuk mendorong percepatan eksplorasi panas bumi. Oleh karena itu, dibutuhkan data yang cukup baik dan lengkap agar pengembang dan investor tidak dibebankan risiko yang besar dalam tahap awal eksplorasi.

“Kolaborasi bersama ini semoga akan memberikan solusi terbaik untuk mengakselerasi dan meminimalisir risiko geothermal. Kami sangat mendukung proof-of-concept yang ada kaitannya dengan meningkatkan eksplorasi panas bumi,” ujar Yudistian dalam keterangannya (5/3).

Seperti diketahui, Indonesia memiliki sumber energi panas bumi terbesar, dimana 40% cadangan dunia berada di Indonesia. Namun, hingga saat ini kegiatan eksplorasi masih belum dilakukan secara maksimal, mengingat besarnya tantangan dalam kegiatan eksplorasi, seperti penentuan titik bor.

Oleh karena itu, hadirnya kerjasama ini melalui pengembangan teknologi, diharapkan memberikan solusi yang tepat dalam mengidentifikasi titik lokasi pengeboran. Sehingga akan mengurangi risiko ketidakpastian serta biaya pengeboran panas bumi.

 

Ignatius Susatyo Wijoyo , Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama UGM, mengatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah yang sangat baik untuk menghadapi berbagai tantangan dalam pengembangan dan pemanfaatan panas bumi. Menurutnya, kerjasama ini akan mendukung pemenuhan energi bersih dan memberikan manfaat secara berkelanjutan.

Kuwat Triyana, Dekan FMIPA UGM, mengatakan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk mendukung kegiatan eksplorasi sumber energi panas bumi dengan menggunakan sistem yang dikembangkan dari tim ahli dari UGM bekerja sama dengan tim dari Selandia Baru.

 

“Ada teknologi baru yang dikembangkan oleh tim UGM, dari Selandia Baru dan tenaga ahli dari Amerika dan Inggris. Konsep baru ini mampu memetakan posisi sumber sumur panas bumi yang lebih detail dan akurat,” ujar Kuwat.

 

Sementara itu, Graeme Saunders , CEO Geo Flow Imaging, menyambut baik keterlibatan tim peneliti UGM dalam pengujian teknologi baru ini. Dia juga berharap bahwa Indonesia akan menjadi negara terdepan dalam pemanfaatan sumber energi panas bumi.

Dukungan juga hadir dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kepala Subdit Investasi dan Kerjasama Panas Bumi, Ditjen EBTKE mewakili Direktur Panasbumi, Sahat Simangunsong, mengatakan bahwa kerjasama ini akan memberikan manfaat yang sangat baik kedepannya bagi pengembangan panas bumi di Indoensia.

“Kami yakin, semakin banyak disiplin ilmu dalam pengembangan panas bumi akan memperkaya ilmu pengetahuan ini, sehingga bisa semakin berkembang. Kami sangat senang banyak pihak membantu, aktif melakukan inovasi, karena resiko di tahapan eksplorasi adalah yang paling berisiko, dan salah satunya adalah penentuan titik bor,” kata Sahat. (RI)