Kondisi alam Taman Nasional Gunung Leuser.

JAKARTA – Leuser International Foundation, sebuah lembaga non profit yang terlibat dalam pelestarian ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser, pekan lalu mendapatkan bantuan sebesar USD 100.000 dari salah satu perusahaan minyak dan gas (migas) yang beroperasi di Indonesia, ExxonMobil.

Senior Vice Exploration and External Relations afiliasi ExxonMobil di Indonesia, Asep Sulaeman mengatakan, ekosistem Gunung Leuser merupakan salah satu wilayah konservasi terpenting di dunia. “Kami senang tahun dapat turut berperan dalam melindungi masa depan kehidupan belantara yang menakjubkan ini,” ujarnya usai penyerahan bantuan itu di Jakarta, akhir pekan lalu.

Asep mengatakan, selain digunakan untuk membiayai kelestarian ekosistem Gunung Leuser, sebagian dana yang dihibahkan itu akan digunakan untuk mengembangkan program keuangan mikro bagi masyarakat di Blok 424, Aras Napal, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Saat ini blok tersebut mengalami kondisi kritis sebagai akibat deforestasi (pengurangan luasan hutan, red). Selain itu, kontribusi tersebut juga akan digunakan untuk mendidik kader lingkungan dari beberapa kabupaten di sekitar Ekosistem Leuser di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara.

Dunia Energi mencatat, Taman Nasional Gunung Leuser merupakan salah satu habitat alami orangutan yang tersisa hingga saat ini. Wilayahnya berada di dua provinsi, yakni Aceh dan Sumatera Utara, dan telah dinobatkan sebagai salah satu “Ekosistem Warisan Dunia”.

Gunung Leuser merupakan salah satu hutan hujan tropis yang tersisa di dunia, dan menyimpan jutaan potensi keanekaragaman hayati. Sayangnya, wilayah ini kerap menjadi sasaran pembalakan liar atau penebangan tanpa izin. Hewannya juga kerap diburu sebagai mata pencaharian masyarakat sekitar.

Maka dari itu, sangat penting dana yang disalurkan oleh ExxonMobil, digunakan sebagian untuk menumbuhkan perekonomian mikro di sekitar Gunung Leuser. Dengan bertumbuhnya usaha mikro masyarakat, maka ekosistem akan terselamatkan dari upaya penjarahan akibat minimnya alternatif mata pencaharian masyarakat sekitar Gunung Leuser.

“Dengan menggalakkan kegiatan ekonomi alternatif kepada masyarakat, contohnya melalui lembaga keuangan mikro, kami berusaha mendorong perubahan perilaku,” kata Jamal M. Gawi, Ketua Leuser International Foundation.

Asep pun mengungkapkan, afiliasi ExxonMobil di Indonesia, melalui ExxonMobil Foundation, telah mengalokasikan investasi sosial kemasyarakatan sebesar sekitar USD 6,5 juta sejak 2010 sampai 2013. Kontribusi ini tidak termasuk ke dalam mekanisme pengembalian investasi yang dikenal dengan istilah cost recovery (biaya produksi yang bisa diganti oleh pemerinah, red).

“Termasuk program yang didukung dengan adanya kontribusi ini adalah program multi-tahun yang membidik pemberdayaan ekonomi perempuan melalui sistem pemberian skema Grameen Bank di likar operasi Exxon di Jawa, yakni Kabupaten Bojonegoro, Blora, dan Tuban,” tutur Asep.

(Iksan Tejo/duniaenergi@yahoo.co.id)