Energy Equity Target Tingkatkan Produksi Blok Sengkang Hingga 200 MMSCF

JAKARTA – Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd., mematok target tinggi untuk produksi Blok Sengkang pasca ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melanjutkan pengelolaan di blok yang masuk Provinsi Sulawesi Selatan itu setelah berakhirnya kontrak pada 2022.

Tidak tanggung-tanggung, Energy Equity mencanangkan peningkatan produksi tiga kali lipat dari kondisi rata-rata produksi saat ini.

Andi Riyanto, Presiden Direktur Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd., mengatakan, rata-rata produksi Blok Sengkang saat ini mecapai 60 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas.

“Target bisa sampai 100-200 MMSCFD bertahap selama lima tahun itu (mulai dari 2022),” kata Andi di Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (11/12).

Menurut Andi, peningkatan produksi akan dilakukan bertahap dan akan mencapai puncak sebesar 200 MMSCFD. Gas yang diproduksi dipastikan akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan listrik pembangkit listrik PT PLN (Persero) yang ada di sekitar Sulawesi Selatan.

Kedepan saat produksi sudah bisa meningkat maka akan ada perubahan pola distribusi gas. Energy Equity akan memasarkan gas dalam bentuk gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG).

Andi mengatakan pemasaran LNG  sesuai dengan keinginan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang ingin memastikan pembangkit listrik mendapatkan alokasi gas.

“LNG dipasarkan di Sulsel dulu sesuai keinginan Pak Gubernur, manfaatkan gas untuk kepentingan Sulsel. Gas ini suka tidak suka konsumen terbesarnya listrik, baru industri seperti petrochemical, tapi di Sulsel kan belum ada,” ungkap Andi.

Blok Sengkang memiliki wilayah kerja seluas 2,925.23 km2 dengan masa kontrak hingga 24 Oktober 2022. Setelah kontrak baru ditandatangani maka masa kontrak bertambah selama 20 tahun dengan menggunakan skema bagi hasil (production sharing contract/PSC) gross split. Kontraktor akan mendapatkan bagi hasil sebesar 51% dan 49% lainnya jatah pemerintah.

Berdasarkan kajian Energy Equity, Blok Sengkang mempunyai cadangan gas terbukti sebesar 800 BCF dan memiliki sumberdaya mencapai 3-4 TCF. Tapi dengan adanya Komitmen Kerja Pasti (KKP) sebesar US$88 juta yang sudah disepakati, perseroan optimistis bisa meningkatkan jumlah cadangan.

“Cadangan bisa sampai 3-4 TCF, kan nanti harus eksplorasi lima tahun pertama,” kata Andi.

Dalam menjalankan skema baru pemasaran gas menjadi LNG, Energy Equity akan bekerja sama dengan perusahaan lain untuk melakukan regasifikasi. Sampai saat ini pembicaraan sudah dilakukan dengan PT Perusda Sulsel.

“Regasnya tidak termasuk. kami hanya jual gas. Nanti transportasi, storage tank silahkan investor lain, sudah ada (pembicaraan) dengan Perusda Sulsel,” tandas Andi.(RI)