JAKARTA – PT Energi Mega Persada Tbk (EMP/ENRG), perusahaan migas nasional, terus menambah portofolionya. Untuk mempersiapkan kader-kader pemimpin di masa depan EMP mengadakan Program Management Trainee, yakni suatu program yang bertujuan untuk mempersiapkan calon pemimpin dan technical operations professional yang akan mengisi berbagai posisi yang dibutuhkan.

Reno Ranendra, VP Human Capital Services & GPA EMP, mengungkapkan peserta yang lolos seleksi untuk mengikuti management trainee di EMP sebanyak 28 orang, dan merupakan peserta pilihan dari 8.000 pelamar yang dikirim melalui aplikasi.
“Di tahun ini Program Management Trainee berfokus kepada Core Business kita di technical operations dengan merekrut lulusan-tulusan terbaik dari jurusan teknik atau engineering dan geoscience (Geologi dan Geofisika) dari kampus-kampus terbaik dari dalam dan luar negeri,” ungkapnya, dalam acara Welcoming Management Trainee 2023 di Jakarta, (13/12).

Turut hadir dalam acara tersebut Chief Financial Officer EMP Edoardus A Windoe, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Security Minyak dan Gas SKK Migas Hudi Suryodipuro serta sejumlah manajemen EMP.

Edoardus menyampaikan bahwa sebagai perusahaan swasta nasional EMP juga berkomitmen untuk mendukung program pemerintah untuk pencapaian target produksi minyak 1 juta BOPD dan Gas sebesar 12 BSCFD di tahun 2030.
“Sebagai perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia EMP bertekad untuk selalu memberikan hasil yang maksimal bagi para shareholder dan seluruh stakeholder,” ujarnya.

Edoardus menegaskan bahwa untuk mewujudkan visi, komitmen, tekad serta seluruh rencana kerja, EMP membutuhkan tenaga kerja yang handal yang memiliki kinerja tinggi dan selalu memberikan kemampuan terbaiknya untuk Perusahaan. “Kehadiran adik-adik peserta Program Management Trainee yang terpilih ini diharapkan mampu membantu terwujudnya visi, komitmen dan tekad EMP,” ujarnya.

Hudi Suryodipuro, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Security Minyak dan Gas SKK Migas, menyebutkan lima strategi utama untuk mencapai target produksi minyak 1 juta BOPD dan Gas sebesar 12 BSCFD di tahun 2030.
“Strategi tersebut adalah melakukan optimalisasi produksi lapangan eksisting, transformasi sumber daya contingentke produksi, mempercepat chemical Enhanced Oil Recovery (EOR) dan menggalakkan kegiatan eksplorasi migas serta mempercepat peningkatan regulasi melalui One Door Service Policy (ODSP) dan insentif hulu migas,” ujar Hudi.(RA)