JAKARTA – Setelah Blok Rokan, PT Pertamina (Persero) berpotensi menjadi pengelola Blok Corridor pasca kontrak ConocoPhillips berakhir pada 2023.

Djoko Siswanto, Direktur Jenderal  Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya  Mineral (ESDM), mengungkapkan kontraktor eksisting, yang juga operator Blok Corridor,  ConocoPhillips sudah menyatakan berminat untuk mengelola kembali salah satu kontributor gas terbesar nasional itu. Namun hingga September belum ada proposal resmi yang masuk ke pemerintah.

“ConocoPhillips belum mengajukan  proposal lengkap. Minat perpanjangan sudah, tapi proposal belum. Dia minta tetap disitu tapi proposalnya mana,” kata Djoko di Kementerian ESDM Jakarta, Senin (3/9).

Selain ConocoPhillips, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) juga memiliki hak partisipasi (participating interest/PI) di Blok Corridor.

Peraturan Menteri ESDM Nomor 23 Tahun 2018 menetapkan bahwa kontraktor eksisting diberikan kesempatan pertama untuk mengajukan proposal kontrak blok terminasi. Setelah itu, pemerintah akan memperbolehkan Pertamina ikut mengajukan.

Djoko mengatakan meskipun belum secara resmi, Pertamina juga berminat untuk bisa mengelola Blok Corridor, terlebih produksi gasnya merupakan  salah satu yang terbesar di Indonesia.

“Bulan ini kalau tidak menyelesaikan (serahkan proposal resmi), ya ditinggal. Kasih ke Pertamina,” tukas Djoko.

Data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyebutkan bahwa hingga April 2018 rata-rata produksi gas Corridor yang kontraknya akan habis pada 19 Desember 2023 mencapai 949,65 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan minyak sebesar 6.666 barel per hari (bph).

Menurut Djoko, skema pemilihan untuk pengelola Blok Corridor akan sama seperti Rokan. PT Chevron Pacific Indonesia diberikan kesempatan mengajukan proposal terlebih dulu, namun ternyata tidak memuaskan pemerintah. Pertamina kemudian diberikan kesempatan dan akhirnya terpilih menjadi pengelola Rokan pasca 2021.

“Ini seperti Rokan. Chevron kan minat, terus jelek. Pertamina bagus, kasih ke Pertamina. ConocoPhllips kira-kira begitu,” tandas Djoko.(RI)