JAKARTA – Kabar mengejutkan kembali datang dari industri hulu migas. Setelah beberapa waktu lalu Shell berencana melepas kepemilikan hak partisipasi (Participating Interest/PI) di Blok Masela, kini giliran Conoco Phillips berencana melepas kepemilikan hak partisipasinya di Blok Corridor.

Fatar Yani Abdurrahman, Wakil Kepala SKK Migas, mengungkapkan Conoco Phillips telah meminta pembukaan data room kepada pemerintah untuk bisa dilanjutkan ke penawaran ke para calon pembeli.

“Iya (mau lepas saham). Baru minta buka data room ke ESDM,” kata Fatar Yani kepada Dunia Energi, Kamis (27/5).

Sayang Fatar belum dapat penjelasan rinci mengenai alasan ConocoPhilips mau melepas PI-nya di Blok Corridor. “Saya belum lihat suratnya dari COPI,” tukasnya.

Pada akhir 2019 Conoco Phillips secara resmi menandatangani kontrak kerja sama gross split Blok Corridor untuk meneruskan kontraknya hingga 2026 sebelum diserahkan ke PT Pertamina (Persero).

Hanya saja pemerintah memutuskan untuk tidak melanjutkan penjualan gas dari Blok Corridor ke Singapura yang merupakan konsumen utama. Manajemen Conoco Phillips sempat meminta kejelasan konsumen gas pengganti jika memang ekspor tidak dilanjutkan.

Data perusahaan menunjukkan rata-rata penyaluran gas ke Singapura mencapai 20% dari seluruh kapasitas produksi Blok Corridor yang bisa mencapai 800 juta kaki kubik per hari (MMscfd).(RI)