JAKARTA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bakal mulai menggenjot pemanfaatan Compressed Natural Gas (CNG) untuk industri dan transportasi.

Wahyudi Anas, Anggota Komite BPH Migas, menyatakan pemerintah terbuka menerima masukan dari stakeholder untuk mendukung program transisi energi. Hal ini diperlukan untuk mempersiapkan model yang dapat mengakomodir seluruh pihak dalam pemanfaatan gas bumi terutama CNG.

“Pemerintah perlu hadir dalam menetapkan harga jual gas bumi di masing-masing wilayah. Kita dorong untuk substitusi pemanfaatan energi ke gas bumi,” ujar Wahyudi dalam keterangannya, Kamis (29/2).

Untuk itu, menurut dia, diperlukan peta jalan pengembangan transportasi gas di Indonesia guna menjamin pasokan energi.

Patuan Alfon S, Sekretaris BPH Migas yang juga Pelaksana Harian Direktur Gas Bumi BPH Migas, menambahkan guna meningkatkan pemanfaatan gas bumi, sisi supply dan demand perlu diselaraskan. “Pemetaan kawasan antara pengguna gas bumi harus disesuaikan dengan sumber gas yang ada,” kata dia.

Sementara itu, Anggota DEN Eri Purnomohadi menyampaikan rapat ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi pelaksanaan kebijakan upaya optimalisasi bahan bakar gas untuk transportasi dan industri.

Untuk mendorong pemanfaatan gas bumi, dia mengusulkan agar penetrasi CNG pada daerah yang tidak ada pipa gas untuk terus ditingkatkan.

“Dengan pengaturan ini, diharapkan berdampak pada perluasan pembangunan infrastuktur CNG yang menghubungkan sumber pasokan gas dengan end-user atau konsumen pengguna,” ujarnya.

DEN mendorong pembentukan Tim Percepatan Pemanfaatan Gas Bumi yang beranggotakan Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perhubungan, serta para pemangku kepentingan terkait untuk menyusun program kerja quick win untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi terutama CNG.(RI)